- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Jawa Barat Siap Hadapi Potensi Krisis Ekonomi, Energi, dan Pangan Tahun 2023
Dalam menyikapi tantangan dan situasi global yang makin berat, Provinsi Jawa Barat bersiap menghadapi potensi krisis ekonomi, energi, dan pangan tahun 2023. Hal ini harus segera disiapkan agar tahun depan tidak terdengar ada warga Jabar yang kelaparan atau susah makan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan hal itu ketika menghadiri acara Panen Raya Benih Padi di Koperasi Tabur Benih Melati, Desa Bojong Tengah, Kabupaten Subang, Rabu (12/10/2022).
"Diharapkan Jawa Barat bersiap karena tahun depan (2023) ada potensi krisis ekonomi, energi, dan pangan," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Ia menginstruksikam seluruh stakeholder dan masyarakat agar merapatkan barisan untuk memastikan jenis pangan apa yang berpotensi krisis.
"Rapatkan barisan untuk memastikan apa saja yang berpotensi terjadi krisis. Apakah kedelai karena masih banyak impor, dan dicari pula solusinya seperti apa di tahun depan. Itu juga harus kita pikirkan," ungkap Kang Emil.
Ia menegaskan, hal ini harus mulai diupayakan agar Jabar menjadi Provinsi yang sungguh-sungguh siap seperti ketika sukses mengendalikan pandemi Covid-19. "Kesuksesan itu karena kekompakan satu komando. Nah, dalam hal ini juga sama, jangan menunggu pas kejadian kita baru panik. Ini mumpung belum datang, kita belajar dari pandemi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kang Emil mengapresiasi pengelolaan pertanian di Jawa Barat. Jabar surplus produksi beras setiap tahun yang mencapai 1,5 juta ton. "Kita surplus setiap tahun 1 sampai 1,5 juta ton sehingga rakyat tidak ada yang kelaparan oleh urusan makanan pokok, yaitu beras," ungkapnya.
Ia menuturkan, benih padi yang diproduksi merupakan varietas unggul terbaik se-Indonesia, di antaranya Ciherang, Mekongga, Inpari 32, Inpari 33, Inpari 42, Inpari 48, dan Inpari 49 Jembar. "Keluarbiasaan pertanian Jawa Barat diperlihatkan di hari ini, yakni dari benih -benih juara dari berbagai lembaga, yang menjadikan Jabar sebagai Provinsi yang memiliki benih tanaman khususnya padi terbaik se-Indonesia," ucapnya.
"Kita produsen padi yang dikonsumsi hanya 2/3-nya oleh Jawa Barat, sisanya kita ekspor dan jual ke mana-mana karena benih dan bibit yang baik ini menghasilkan padi berkualitas dan panen berlimpah," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: