Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Transformasi Bisnis, Kinerja Saham Bank Mandiri Kian Moncer

Berkat Transformasi Bisnis, Kinerja Saham Bank Mandiri Kian Moncer Kredit Foto: Bank Mandiri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja bank pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konsisten catat pertumbuhan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini sejalan dengan visi BUMN untuk menjadi motor penggerak industri di Tanah Air lewat kontribusi positif terhadap perekonomian dalam negeri. 

Menteri BUMN Erick Thohir pun mengatakan, kinerja BUMN khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terus mengalami lonjakan pada semester I 2022 dan memiliki potensi untuk terus tumbuh.

"Kalau pada tahun buku 2021, negara mendapatkan setoran dividen mencapai Rp 24,56 triliun dari bank-bank BUMN, kita optimistis dividen untuk 2022 akan jauh lebih besar," ucap Erick beberapa waktu lalu.

Erick juga mengatakan, kinerja positif ini sekaligus menjadi bukti transformasi yang dijalankan oleh perusahaan BUMN baik dari optimalisasi proses bisnis hingga digitalisasi. Sekaligus secara langsung menjadikan pola bisnis perbankan BUMN menjadi lebih efisien.

Bank Mandiri sebagai salah satu anggota Himbara pun mencatat kinerja yang membaik lewat konsistensi percepatan transformasi bisnis secara menyeluruh dalam tiga tahun terakhir.Baca Juga: BI Ungkap Ada Tiga Isu Utama dalam Pengembangan CBDC

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, perseroan akan melanjutkan transformasi bisnis ini dengan terus mempersiapkan sumber daya manusia berdaya saing tinggi serta mampu mengedepankan peran teknologi dan inovasi sebagai pilar aktivitas bisnis.

Perbaikan kinerja tersebut tercermin dari pergerakan harga saham bank berkode emiten BMRI dalam tiga tahun terakhir. Tercatat pada 15 Mei 2020 harga saham BMRI sempat berada di level terendahnya yakni Rp 3.760 per lembar saham.

Melalui konsistensi perbaikan bisnis dan transformasi, saham Bank Mandiri pun berhasil menorehkan penguatan harga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa menjadi Rp 9.450 pada penutupan perdagangan saham Efek Indonesia, Selasa (13/9). Posisi tersebut naik 34,2% dari harga saham pada penutupan perdagangan awal tahun 2022 sebesar Rp 7.025.

"Kami berterima kasih kepada Menteri BUMN Bapak Erick Thohir yang selalu mendukung upaya Bank Mandiri untuk melakukan transformasi bisnis menjadi lebih tajam dan produktif," ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Kamis (13/10/2022).

Konsistensi tersebut diwujudkan pula lewat torehan kinerja yang solid. Tercatat, hingga akhir Agustus 2022 Bank Mandiri secara bank only telah berhasil membukukan kredit sebesar Rp 887,33 triliun atau tumbuh 9,89% secara year on year (YoY), selaras dengan iklim ekonomi yang positif. 

Pertumbuhan kredit tersebut juga selaras dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) per Agustus 2022 yang mencapai 11,10% YoY menjadi Rp 1.036,65 triliun secara bank only,  didorong oleh peningkatan dana murah secara bank only yang mencapai Rp780,5 Triliun atau tumbuh sebesar 14,81% YoY dengan komposisi dana murah mencapai 75,29%. 

Pertumbuhan dana murah Bank Mandiri juga tak lepas dari hadirnya dua layanan digital Bank Mandiri, yaitu super app Livin’ by Mandiri yang menghadirkan solusi berbagai transaksi dan gaya hidup nasabah serta super platform Kopra by Mandiri yang menyediakan solusi ekosistem bisnis nasabah dari hulu ke hilir.

“Kami berharap dengan adanya digitalisasi pasar ini, transaksi non tunai terus meningkat sehingga dapat secara langsung mempermudah kebutuhan pembayaran masyarakat dan tentunya turut mendorong tingkat inklusi keuangan di Indonesia,” pungkas Darmawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: