- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Rapor Merah dari PDIP Buat Anies yang Bentar Lagi Lengser, Gembong: Pak Anies Gubernur Nol Persen, Banyak Buang-buang Waktu
Kurang dari seminggu lagi Anies Baswedan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Meski demikian, sejumlah pihak masih menyoroti kinerjanya, termasuk Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.
Ia bahkan mengaku telah mengumpulkan catatan kepemimpinan Eks Mendikbud itu selama lima tahun menjabat jadi orang nomor satu di ibu kota.
Baca Juga: Ade Armando Ungkap Kubu Anies Baswedan akan Kembali Gunakan Islam dalam Pilpres 2024
"Dilihat dari pencapaian RPJMD 2017-2022, banyak janji dan program yang tidak jelas wujudnya. Bisa dikatakan bahwa Pak Anies adalah Gubernur 0 persen, yang cuma indah di kata-kata dan rencana," kata Gembong dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Dia memerinci, beberapa contoh kinerja yang sangat buruk dalam lima tahun terakhir adalah normalisasi sungai, naturalisasi sungai serta pembangunan LRT Jakarta oleh BUMD PT Jakpro, nol persen. Termasuk, kata dia, pembangunan LRT KPDBU, air bersih, pembangunan ITF dalam kota, perpipaan air SPAM Jatiluhur hingga science park yang juga nol persen.
Baca Juga: Anies Baswedan Bertemu Rizieq Shihab Usai Deklarasi, Ade Armando: Dia Minta Restu ke Rizieq!
"Bahkan, fasilitas Park dan Ride dan Taman Pintar juga nol persen (dari target 175 lokasi)," kata dia.
Menyoal pembangunan infrastruktur yang ada, rumah DP nol dinilainya memiliki progres, tetapi hanya satu persen. Hal itu, kata dia, karena target pembangunan yang ada baru 2.332 unit, dan jauh dari target awal yang mencapai 232.214 unit, atau hanya sekitar satu persen.
"Rumah aman juga hanya empat dari target 267, hanya 1,5 persen. Lalu kewirausahaan OK OCE hanya enam ribu dari target 200 ribu, atau hanya tiga persen," jelasnya.
Tak sampai di sana, Gembong juga mengkritik cara kepemimpinan Anies di DKI selama menjabat lima tahun terakhir. Menurut dia, selama era kepemimpinan Anies terkesan mundur dalam masalah kinerja.
"Kemundurannya mulai dari penutupan akses ke web anggaran, video rapat tidak terbuka, menolak aduan warga, menghambat akses informasi kepada wartawan, melanjutkan reklamasi pulau L dan K di Ancol," katanya.
Bahkan, Gembong juga menyebut adanya korupsi pengadaan lahan DP Nol Rupiah sebanyak Rp 152 miliar. Termasuk, juga melanggar janji untuk tidak menggunakan dana KLB dari swasta.
Baca Juga: Bakal Menjabat Sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono Beber Pesan Anies Baswedan
"Selama 5 tahun ini Anies banyak membuang-buang waktu dengan memprioritaskan estetika kota. Beliau lupa membangun infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan warga, misalnya untuk mengatasi masalah air bersih, kemacetan, dan banjir," tutup Gembong.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas