Tuduhan Gila, Loyalis Megawati Tak Heran Akan Kemunculan Isu Ijazah Palsu Jokowi: Tahun Politik...
Politikus PDI Perjuangan Aria Bima dengan tegas mengatakan isu ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) adalah tuduhan dari orang gila.
Bahkan menurutnya hal tersebut sangat tak elok mengingat situasi dan kondisi yang sedang terjadi saat ini.
Baca Juga: Habis NasDem Majukan Anies Baswedan, Kini Jokowi Berikan Isu Reshuffle, Kubu Megawati: Sangat Bagus!
"Tuduhan kepada Presiden dengan ijazah palsu itu 'kan wong gendeng (orang gila) itu," kata Aria Bima di Solo, Kamis (13/10).
Dia mengatakan tuduhan-tuduhan miring yang terkesan tidak menyukai pihak tertentu akan terus banyak, apalagi mendekati tahun politik.
"Saya kira tahun politik itu orang-orang yang ingin populer banyak jenisnya. Akan tetapi, tuduhan terhadap Presiden terkait dengan ijazah palsu itu wong gendeng (orang gila)," ungkapnya.
Bima menjelaskan bagaimana sulitnya mendaftar Sipenmaru, DPR, jadi bupati yang harus lolos administrasi, verifikasi faktual.
Baca Juga: Terus Bersama Jokowi, Surya Paloh Nyatanya Sudah Majukan Anies Baswedan: Sinetron Politik NasDem...
Untuk bisa lolos verifikasi, mulai dari dicek pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Oleh karena itu, sebetulnya tuduhan seperti itu tidak perlu dilontarkan.
Dirinya mencontohkan yang sudah empat kali menjadi anggota DPR, bukan berarti tidak lagi melewatkan verifikasi, melainkan justru harus melakukan ulang verifikasi sesuai dengan prosedur yang ada.
Baca Juga: Gugat Ijazah Palsu Jokowi, Bambang Tri Mulyono Kena Batunya Lagi!
"Membuat kehebohan atau gara-gara, dia jadi gunjingan publik, jadi kepuasan. Apalagi, ada pihak yang ikut menggarisbawahi, diundang ke podcast. Dia orang hukum lagi," bebernya.
Baca Juga: Klarifikasi UGM Terkait Ijazah Palsu Jokowi Malah Diragukan, Habib Keheranan: Ini Kelas Akademisi...
Aria Bima meminta agar pihak yang melontarkan tuduhan ijazah palsu kepada Presiden Jokowi segera diproses secara hukum.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar