Soal Dugaan Ijazah Palsu, Amien Rais: Kalau Saya Dituduh Macam-macam, Ya Tunjukkan Saja Ijazah Asli!

Amien Rais ikut mengomentari tentang gugatan atas dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi yang dilayangkan oleh penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono. 

Menurut Ketua Majelis Syuro Partai Ummat ini, Presiden Jokowi tak perlu bersikap berlebihan. Cukup tunjukan saja ijazah SD-SMP-SMAnya yang asli jika memang gugatan itu salah. 

“Jadi kalau saya dituduh macam-macam misalnya tentang keaslian ijazah, saya datang saja ke pengadilan. Ini loh (tunjukan ijazahnya), sehingga menurut saya akan mati kutu barangkali ya, akan patah itu (tuntutan) demikian juga Pak Jokowi,” kata Amien Rais melalui channel Youtubenya, Amien Rais Official, Jumat (14/10/22).

Baca Juga: Wacana Reshuffle Munculkan Polemik Politik, Demokrat: Jokowi Bisa Mencontoh Bapak SBY

“Please, do, come to PN Jakarta Pusat. Ya cukup mungkin 10 menit ya Pak Jokowi. Tunjukkan ini lho ijazah saya yang asli. Nah kemudian argumen Bambang Tri dan para advokatnya itu bakal menjadi salah,” jelas Amien Rais. 

Ia juga mengatakan, keadaan mungkin akan berbalik jika sebaliknya kalau yang benar (ijazahnya palsu) adalah yang digugat oleh Bambang Tri Mulyono dan dibantu oleh 5 advokatnya. 

“Ya tentu resikonya wallahualam,” kata dia. 

Baca Juga: Soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jokowi Tegas: Ini Kerja Sama, Bukan Bantuan China

Dia juga mempertanyakan, apakah MPR kemudian akan mengempis Presiden Jokowi jika ijazahnya palsu? 

“Saya tidak tahu ya, tapi itulah saya kira cara paling mudah. Jangan berpiral dengan kesana kemari apalagi mengumbar secara liar ya,” kata dia.

Amien juga mengkritik para buser-buzzer yang menurutnya malah makin ribut terkait gugatan biasa ini. 

“Jokowi malah citranya bisa jatuh. Jadi gagah saja Pak Jokowi datang, kemudian tunjukkan, selesai,” katanya. 

Baca Juga: Dampingi Jokowi Salurkan BSU, Menaker: Sudah Tersalurkan 65,66%

“Apalagi mau jadi tuan rumah G20, tapi kalau kemudian Anda keliru ya sudah akui saja. Kemudian resiko hukumnya konstitusinya bagaimana, ya saya wallahualam,” tutupnya.