Menkeu dan Mentan G20 Mencatat Kerawanan Pangan Sudah Terjadi Sejak 2020, Berikut Rinciannya!
Lebih lanjut, para anggota G20 menyambut baik beberapa inisiatif yang sedang berlangsung sejauh ini untuk mengatasi kerawanan pangan yang telah diprakarsai oleh forum dan organisasi regional dan internasional.
Organisasi-organisasi internasional dalam pertemuan tersebut merinci beberapa inisiatif mereka, termasuk respon ketahanan pangan Kelompok Bank Dunia (WBG) senilai US$30 miliar dan platform global US$6 miliar untuk intervensi sektor swasta; Food Shock Window Dana Moneter Internasional (IMF); ambisi untuk mengatasi kerawanan pangan dan program respons ketahanan pangan. untuk Asian Development Bank (ADB) sebesar US$14 miliar, dan Bank Pembangunan Islam sebesar US$10,5 miliar.
Baca Juga: Banser: Siapapun yang Ganggu G20 di Bali, Siap Berhadapan dengan Kami!
Beberapa anggota G20 menyatakan dukungan mereka untuk potensi penghentian pembayaran utang jika sesuai, di bawah Kerangka Kerja Umum G20 untuk Perlakuan Utang yang ada. Namun, yang lain menekankan perlunya mempertimbangkan keadaan negara ketika menilai inisiatif pengurangan utang. Di tingkat masing-masing negara, beberapa inisiatif dilaporkan oleh banyak anggota dalam pertemuan tersebut.
Para anggota juga setuju untuk meminta Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan WBG untuk membagikan kepada kami hasil latihan pemetaan mereka tentang kerawanan pangan, yang akan dikonsolidasikan di masa depan dengan masukan dari para ahli teknis dan organisasi internasional terkait lainnya, dan akan memberikan analisis sistemik tanggapan untuk mengatasi ketahanan pangan. Ini akan mengidentifikasi setiap kesenjangan besar dalam tanggapan global; mengkaji variabel pangan dan gizi serta pendanaan; mengkaji ketersediaan dan permintaan pupuk; membangun Sistem Informasi Pasar Pertanian (AMIS) G20; dan mengidentifikasi masalah jangka menengah yang memerlukan analisis teknis dan sistemik lebih lanjut. FAO dan WBG akan melaporkan kembali kepada kami pada Pertemuan Musim Semi 2023.
Negara anggota G20 menegaskan kembali dukungan mereka untuk sistem perdagangan multilateral berbasis aturan yang terbuka, transparan, inklusif, dapat diprediksi, dan non-diskriminatif.
Baca Juga: Tak Sampai Komunike, Berikut Rangkuman 15 Poin Kesepakatan di FMCBG G20 ke-4
Kepresidenan G20 Indonesia akan terus memimpin G20 dalam memantau secara ketat keadaan ketahanan pangan global dalam pertemuan-pertemuan kita yang akan datang dan ke dalam Presidensi G20 India.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar