Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Tentara Bayaran Wagner Bikin Putin Senang, Ternyata Langkahnya Signifikan

Bos Tentara Bayaran Wagner Bikin Putin Senang, Ternyata Langkahnya Signifikan Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
Warta Ekonomi, Moskow -

Yevgeny Prigozhin, tokoh terkemuka terkait Kremlin yang memimpin kelompok tentara bayaran Wagner yang terkenal kejam, mengatakan pada Rabu (19/10/2022) bahwa kontraktor militer swasta itu "membentuk milisi rakyat" di wilayah Belgorod Rusia di perbatasan Ukraina.

Menurut Prigozhin, "beberapa perusahaan" memproduksi "barang-barang yang diperlukan untuk benteng," sementara instruktur Wagner melatih "warga yang akan mempertahankan perbatasan wilayah."

Baca Juga: Zelensky Teriak: Rusia Mau Musnahkan Kota Kherson dengan Banjir Bandang

“Kami siap memberikan semua kemungkinan bantuan ke daerah lain yang perlu menjaga pertahanan mereka,” kata Prigozhin dalam sebuah posting Telegram.

Dia tidak merinci berapa banyak orang yang akan menjadi "milisi rakyat".

Belgorod dan wilayah perbatasan Rusia lainnya menuduh Ukraina melakukan serangan lintas batas berulang di tanah mereka dalam beberapa bulan sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Kyiv tidak membenarkan atau menyangkal bertanggung jawab.

Prigozhin juga diyakini merekrut tahanan untuk berperang di Ukraina dalam upaya menyelesaikan masalah tenaga militer dalam perang yang sedang berlangsung.

Sementara perusahaan tentara bayaran ilegal menurut hukum Rusia, secara luas diyakini bahwa Prigozhin diizinkan untuk menjalankan Wagner karena Moskow diduga menggunakannya untuk secara diam-diam mengerahkan kontraktor militer dan mengejar tujuan kebijakan luar negerinya tanpa menggunakan militernya sendiri.

Prigozhin mengakui bulan lalu bahwa ia mendirikan Wagner pada tahun 2014 setelah bertahun-tahun menyangkal peran apa pun dengan perusahaan tersebut.

AS dan Uni Eropa telah memberikan sanksi kepada kelompok tentara bayaran atas dugaan kekejaman yang dilakukan di Ukraina, Timur Tengah dan Afrika Utara dan Tengah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: