Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guru di Jakarta Jegal Murid Non Muslim Jadi Ketua OSIS, Waketum Partai Garuda: Jangan Cuma Dibina, Tapi Perlu 'Dibinasakan' secara Hukum

Guru di Jakarta Jegal Murid Non Muslim Jadi Ketua OSIS, Waketum Partai Garuda: Jangan Cuma Dibina, Tapi Perlu 'Dibinasakan' secara Hukum Kredit Foto: Instagram/Teddy Gusnaidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang guru di Jakarta Utara diduga melakukan upaya untuk menghalangi seorang siswa non muslim menjadi calon Ketua OSIS. Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyebut hal ini sebagai bentuk intoleransi.

"Atas nama agama, menjegal anak muridnya untuk menjadi ketua OSIS hanya karena beragama non muslim. Tindakan ini adalah tindakan yang jelas bagian dari perilaku kelompok teroris, yang memang anti terhadap perbedaan agama," tegas Teddy, Jumat (21/10).

Teddy mengatakan, pihaknya pernah mendesak pemerintah membuka hotline khusus agar supaya orang tua murid bisa melaporkan jika ditemukan dugaan guru yang terindikasi paham radikalisme.

Tapi, ada beberapa yang menentang. Padahal, menurut Teddy, guru-guru model seperti ini sudah banyak ditemukan di berbagai daerah.

"Makanya saya katakan, guru yang bersikap dan bertindak seperti ini tidak perlu dibina tapi ‘dibinasakan’ secara hukum, karena mereka bukan anak-anak, mereka adalah orang terdidik yang melakukan kejahatan secara sadar, bukan di luar dari kesadaran mereka. Harus dihukum dengan berat," tegasnya.

Teddy mengingatkan, para guru ini bisa mencuci otak anak-anak untuk membenci orang lain atas nama agama. Akibatnya, anak-anak bisa menjadi calon-calon teroris.

Jadi harus dihukum setimpal, sama seperti pengedar narkoba. Orang tua menitipkan anak mereka ke sekolah agar bisa menjadi orang baik, bukan malah menjadi teroris. Dan ini hal serius yang harus disikapi secara serius, karena sudah banyak terjadi," tandas Teddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: