Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPIP: Penerapan Ideologi Pancasila Disdik Jabar Bisa Jadi Percontohan Nasional

BPIP: Penerapan Ideologi Pancasila Disdik Jabar Bisa Jadi Percontohan Nasional Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Dia menilai, saat ini banyak masyarakat yang sudah melupakan kearifan lokal sebagai warisan budaya bangsa sebagai dampak masuknya pengaruh budaya luar.  Fenomena tersebut menurutnya memprihatinkan. "Upaya Disdik Jabar yang konsisten membumikan Pancasila lewat pakaian daerah, Festival Mustika Rasa, dan lainnya patut diapresiasi dan dicontoh daerah lain," kata Baby.

Berkenaan dengan kegiatan diklat, ia menuturkan kegiatan yang diikuti 100 tenaga pengajar selama empat hari itu diisi pemberian beragam materi, di antaranya pendidikan kurikulum radikalisme. Bahkan, dalam acara pembukaan dan penutupan diklat, seluruh peserta diharuskan mengenakan pakaian adat atau pakaian bernuansa daerah.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Konten Negatif di Internet dengan Landasan Budaya Pancasila

"Itu supaya masyarakat mulai mengenal kembali kekayaan ragam daerah. Makanan juga sedapat mungkin kami minta di tempat-tempat penyelenggaraan menyediakan makanan lokal," ungkapnya.

Selain itu, para peserta juga diwajibkan membawa alat-alat ekspresi budaya lantaran dalam diklat tersebut ada permainan-permainan yang akan ditampilkan oleh para tenaga pengajar. "Itu bagus sekali sehingga mereka bisa mencontoh cara-cara belajar yang menyenangkan, ikut nyanyi-nyanyi, nari, dengan alat musik. Nanti disampaikan kepada murid," ungkapnya.

Adapun Kepala Disdik (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi, mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan inovasi 7 harkat yang merupakan kepanjangan dari tujuh hari berkarakter bagi siswa. Hari Senin untuk wawasan kebangsaan, Selasa (wawasan global), Rabu (literasi dan lingkungan hidup), Kamis (wawasan lokal atau budaya), Jumat (sehat jasmani rohani), Sabtu (rumahku istanaku), Minggu (berkunjung dan berbagi).

"Itu adalah implementasi-implementasi yang diharapkan. Sangat nyambung karena pada saat nanti implementasi di siswa kita ingin mencoba menebar kebaikan. Baik yang telah kita upayakan di siswa Mustikarasa, ada pakaian beragam budaya, akan kita lampirkan," kata Dedi.

Dedi pun mengapresiasi langkah BPIP yang hendak kembali menghidupkan penggunaan pakain adat di lingkungan sekolah. Selain mengenal beragam budaya sendiri, penggunaan pakaian adat juga ikut mendongkrak ekonomi masyarakat dimana banyak tempat penyewaan pakaian adat jadi ramai pengunjung.

"Dengan ada kegiatan siswa yang menyewa pakaian baju adat, menjadi hal yang ditunggu-tunggu bagi mereka," ujarnya.

Ke depan, Disdik Jabar memastikan akan kembali menghadirkan momen istimewa siswa-siswi di Jabar mengenakan pakaian adat. Pasalnya, apa yang sudah dilakukan selama ini dinilai sangat positif. "Kita akan hadirkan di seluruh sekolah di Jabar," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: