Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Forum Bisnis ‘Understanding the Australian Market’: Pacu Eksportir Indonesia di Pasar Australia

Forum Bisnis ‘Understanding the Australian Market’:  Pacu Eksportir Indonesia di Pasar Australia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Australia selalu menjadi mitra dagang penting Indonesia. Hubungan kedua negara telah diperkuat dengan pelaksanaan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) yang diyakini akan membawa banyak peluang perdagangan bagi Indonesia dan Australia, sekaligus membawa kemakmuran bagi kedua negara.

Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam Forum Bisnis ‘Understanding the Australian Market’ yang diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia ke-37 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, hari ini, Sabtu kemarin.

“Bagi Australia, Indonesia adalah hub di Asia Tenggara serta pintu gerbang utama dalam mengakses pasar Asia. Sedangkan, bagi Indonesia, Australia memiliki posisi khusus sebagai pintu gerbang kawasan pasifik yang lebih luas lagi,” lanjut Didi.

Baca Juga: Penutupan Jakarta Muslim Fashion Week 2023 di Ajang TEI ke-37, Bukukan Transaksi Rp206,6 Miliar

Didi mengajak para pelaku bisnis Indonesia untuk melihat dan meraih peluang bisnis di Australia dan memaksimalkan implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA).

“IA-CEPA merupakan perjanjian yang komprehensif dengan cakupan yang tidak terbatas pada perdagangan barang, namun juga mencakup perdagangan jasa, investasi dan kerja sama ekonomi. Cakupan IA-CEPA yang komprehensif akan mendorong Indonesia dan Australia menjadi mitra sejati,” ujar Didi.

Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono menjelaskan, dengan mengoptimalkan implementasi IA-CEPA, peluang yang ada dapat dipakai untuk mendorong ekspor Indonesia ke Australia, termasuk melalui bidang usaha kecil dan menengah (UKM) yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

“Kami harap, melalui ajang Trade Expo Indonesia ke-37, kontribusi UKM terhadap nilai
ekspor Indonesia, terutama dalam memasuki pasar Australia, bisa ditingkatkan,” imbuhnya.

Usai forum bisnis, kegiatan dilanjutkan dengan Indonesia-Australia Business Lunch untuk
memperkenalkan Program Kerja Sama Ekonomi Katalis. Dengan dukungan pemerintah Indonesia dan Australia, program yang beroperasi sejak 2021 ini menyediakan dukungan bagi kegiatan komersial di kedua negara yang memenuhi sejumlah kriteria investasi.

“Kami mengajak komunitas bisnis Indonesia dan Australia menggali peluang kemitraan bersama untuk memaksimalkan manfaat IA-CEPA di berbagai bidang. Katalis aktif mendukung sejumlah kegiatan komersial, di antaranya proyek percontohan ekspor kakao dari Indonesia ke Australia dan pasar ketiga, penilaian pasar ekspor buah manggis Jawa Timur, juga kemitraan komersial dengan platform penyedia pendidikan dan pelatihan vokasi,” jelas Direktur Program Kerjasama Ekonomi IACEPA Katalis Paul Bartlett.

Total perdagangan Indonesia-Australia pada periode Januari—Agustus 2022 tercatat sebesar US$8,59 miliar atau meningkat 8,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Australia sebesar US$2,34 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia sebesar US$6,25 miliar. Adapun komoditas ekspor utama Indonesia ke Australia adalah minyak bumi, peralatan televisi, kayu, pupuk, serta besi dan baja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: