Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Alternatif Pangan, Potensi Pengembangan Sagu Belum Tergarap Maksimal

Jadi Alternatif Pangan, Potensi Pengembangan Sagu Belum Tergarap Maksimal Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan (Ketapang Sulsel) mendorong pengembangan diversifikasi pangan lokal sagu dalam menghadapi krisis pangan dunia. Potensi pengembangan sagu di tanah air masih sangat besar

Hingga saat ini, tercatat areal sagu nasional 5,5 juta hektare dan areal yang termanfaatkan atau areal budi daya baru sekitar 3,5% atau 200,85 ribu hektare. Sementara itu, ekspor sagu nasional 2021 mencapai 13.190 ton dengan nilai mencapai US$2,47 juta.

Baca Juga: Jadi Alternatif Pangan, Hilirisasi Pengembangan Sorgum Diakselerasi

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah, mengatakan dampak perubahan iklim ekstrem dan ketegangan geopolitik RussiaUkraina menyebabkan pasokan pangan bersoal.

Karena itu, Kementan bertekad Indonesia harus mampu mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui pangan lokal. Salah satunya sagu yang dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras dan tepung terigu. Dengan demikian, Indonesia tak bergantung pada komoditi terigu yang selama ini impor.

“Pontensi sagu nasional dan khususnya di Sulsel perlu kita intervensi dengan beberapa strategi khusus, sehingga pengembangan sagu dari hulu ke hilir benar-benar terbangun untuk mendukung kemandirian pangan. Dan di Sulsel, kita akan bangun industri pengolahan sagu dengan melibatkan perguruan tinggi dan pelaku usaha,” Kata Andi.

Ia menyebutkan 11 provinsi di Indonesia sebagai sentra produksi sagu nasional, di antaranya Provinsi Riau, Papua, Maluku, dan Sulsel dengan kontribusi produksi sagu terbesar yang mencapai 341 ribu ton/tahun. Kementan sendiri memiliki kebijakan untuk pengembangan sagu nasional, yakni Sagunesia atau sagu untuk Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: