Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Alternatif Pangan, Hilirisasi Pengembangan Sorgum Diakselerasi

Jadi Alternatif Pangan, Hilirisasi Pengembangan Sorgum Diakselerasi Kredit Foto: WellMe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menggencarkan pengembangan sorgum dari hulu hingga hilir. Langkah tersebut dimaksudkan untuk memperkuat bahan pangan alternatif bagi Indonesia agar mampu menghadapi tantangan krisis pangan dunia.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi mengatakan tanaman sorgum tidak hanya sebagai pangan alternatif pengganti beras, tapi juga sebagai bahan pakan dan bahkan dapat menghasilkan bioetanol.

Suwandi mengatakan sorgum merupakan tanaman sehat, mudah dibudidayakan, rendah biaya produksi dan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Sorgum juga memiliki manfaat yang tidak kalah saing dengan padi, jagung dan kedelai

“Sorgum dibudidayakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Hampir seluruh bagian tanaman sorgum, seperti biji, tangkai biji, daun, batang dan akar, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Mulai menjadi makanan, seperti sirup, gula, kerajinan tangan, pati, biomas, bioetanol, dan tepung pengganti terigu dan lainnya,” jelas Suwandi.

Suwandi menyatakan hal menarik dari sorgum adalah tidak ada kandungan gluten seperti gandum. Sorgum kaya kandungan niasin, thiamin, vitamin B6, juga zat besi, dan mangan.

Baca Juga: Jadi Alternatif Pengganti Gandum, Petani Diajak Kembangkan Sorgum

Sebelumnya pemerintah menegaskan stok beras dalam kondisi sangat aman. Saat ini, Indonesia diklaim sudah bisa mencukupi kebutuhan beras konsumsi

Berdasarkan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS), Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras.

Bahkan pada 30 April 2022, yaitu menjelang Idulfitri lalu, stok beras nasional meningkat menjadi 10,15 juta ton beras,” Kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementrian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri, di Jakarta, kemarin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: