Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sigap Tangani Longsor Ciwidey dan Amblesnya Jalan Pansela, Ini Jurus Jitu dari Kementerian PUPR

Sigap Tangani Longsor Ciwidey dan Amblesnya Jalan Pansela, Ini Jurus Jitu dari Kementerian PUPR Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, Ditjen Bina Marga bergerak cepat menangani longsor di ruas Soreang–Rancabali–Cidaun, tepatnya di Jalan Ciwidey–Cidaun KM 239+000, Provinsi Jawa Barat. Ruas jalan tersebut merupakan jalur vital pergerakan orang dan logistik yang menghubungkan Kota Bandung via Soreang-Rancabali Kabupaten Bandung dengan Jalur Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa via Cidaun Kabupaten Cianjur.    

Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antarwilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. "Dengan konektivitas yang semakin lancar akan membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).

Baca Juga: Tingkatkan Konektivitas, Kementerian PUPR Siapkan Inovasi Skema Pembiayaan

Longsor ruas Jalan Soreang–Rancabali–Cidaun terjadi Sabtu (22/10/2022) lalu, sekitar pukul 17.00 WIB, dipicu oleh hujan intensitas tinggi dan struktur tanah berbukit. Material longsoran berupa batu besar berdiameter sekitar 3 meter disertai tanah lumpur yang menutup badan jalan sehingga tidak dapat dilewati kendaraan.

Kepala BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian mengatakan penanganan langsung dikerjakan PPK 2.5 PJN Wilayah II Jawa Barat setelah terjadi longsor, Sabtu (22/10/2022) sore dengan memobilisasi pekerja, personel K3 dan pemasangan rambu eksisting 50 meter sebelum titik longsor. Selanjutnya dilakukan pembersihan material untuk membuka akses masyarakat.  

“Dalam masa penanganan pada prinsipnya lalu-lintas tidak boleh lumpuh. Oleh karenanya kita buka dulu traffic jalan, minimal agar kendaraan roda dua bisa melintas. Ini untuk menjamin agar aktivitas masyarakat dapat tetap berjalan,” kata Wilan Oktavian.   

Kepala Satuan Kerja (Satker) PJN Wilayah II Jawa Barat Alik Mustakim mengatakan penanganan material longsoran dilakukan dengan memecah batu yang menutup badan jalan menggunakan alat breaker dan pembersihan lumpur. Setelah penanganan awal, 2 jam setelah kejadian longsor, kendaraan roda 2 sudah bisa melintas. Pada Minggu (23/10/2022) pagi, lalu lintas Jalan Ciwidey–Cidaun sudah bisa dilalui kendaraan roda 4 untuk satu lajur jalan (sistem buka tutup).

Baca Juga: Lihatlah Halangan Duet Anies Baswedan dan AHY, NasDem dan Demokrat Harus Putar Otak: Menyulitkan...

“Material longsoran kita pecah dengan menggunakan breaker agar mobil bisa melintas. Kondisi jalan tidak memungkinkan untuk memobilisasi alat berat karena sulit untuk melakukan manuver. Alat berat akan menutup seluruh badan jalan eksisting yang lebarnya hanya 4,2 m dan di bawah ada tikungan tajam sehingga bisa jadi potensi hazard lanjutan. Pada Senin (24/10/2022) batu besar tinggal satu meter, Insya Allah hari ini sudah clear bisa dilewati dua arah,” kata Alik Mustakim. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: