Kunci Wujudkan Visi Indonesia Emas, Wapres Ma'ruf Amin Ungkit Pemimpin Transformatif, Siapa Dia?
Pada 100 tahun usia kemerdekaannya, yakni 2045, Indonesia diproyeksikan akan mampu meraih visi Indonesia Emas. Saat itu Indonesia diperkirakan akan memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 9.100 miliar USD dan PDB per Kapita sebesar 30.000 USD.
Namun, menurut Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, visi Indonesia Emas tersebut hanya akan terwujud, salah satunya apabila Indonesia memiliki pemimpin yang transformatif, yakni pemimpin yang terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Baca Juga: Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Bareng Setwapres, Maruf: Ketaatan kepada Allah SWT dan Negara
“Pemimpin transformatif [adalah] yang bisa menggerakkan, mengubah, bukan hanya pemimpin yang baik, tetapi juga melakukan perbaikan, bukan [hanya] pemimpin yang saleh tetapi juga muslih, melakukan perbaikan,” tegas Wapres saat menyampaikan Pidato Kebangsaan di Kampus Universitas Alma Ata, Jl. Brawijaya No. 99, Tamantirto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (24/10/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, Wapres menjelaskan bahwa pemimpin yang transformatif bukan hanya dapat mempertahankan hal-hal lama yang baik, tetapi juga dapat menciptakan inovasi baru yang lebih baik.
“Bahkan saya tambah paradigmanya, pemimpin yang dapat melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan, secara sustainable,” ungkapnya.
Wapres mencermati, Indonesia saat ini masih memiliki waktu kurang lebih 23 tahun untuk menuju 2045. Untuk itu, ia mengharapkan kesempatan 23 tahun tersebut agar benar-benar dimanfaatkan untuk menyemai dan melahirkan para pemimpin transformatif yang bisa membawa percepatan tercapainya visi Indonesia Emas.
“Contoh paling konkret dari pemimpin transformatif adalah Rasulullaah SAW. Beliau adalah pemimpin yang berhasil mengubah masyarakat Arab dari zaman kegelapan ( jahiliah) menjadi masyarakat yang khaira ummah (sebaik-baik umat),” ujarnya.
Dalam hal ini, menurut Wapres, Rasulullah berhasil menginspirasi masyarakat Arab yang awalnya biasa saja menjadi masyarakat luar biasa bahkan mampu menaklukan Imperium Romawi.
“Rasulullah bisa mengubah Madinah yang dulu [merupakan] kampung kecil bernama Yatsrib, tidak dikenal orang, sekarang menjadi kota besar yang mendunia [bahkan menjadi] pusat peradaban dunia,” ungkapnya.
Wapres pun berharap, perguruan-perguruan tinggi termasuk Alma Ata menjadi Kawah Candradimuka atau tempat menggembleng dan mencetak para pemimpin reformatif, inovatif, dan transformatif sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
Baca Juga: Satu Minggu Gantikan Anies Baswedan, Heru Budi Hartono Bersinergi Demi Integrasikan Angkutan Massal
“Kita harus bisa mengatakan ‘yakin’ itu bisa,” pintanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: