Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Ada Urusan Teman Kuliah Nongol, Isu Ijazah Palsu Jokowi Masih Terus Dipermasalahkan, Refly Harun: Wajar, Belum Ada Pembuktian yang…

Nggak Ada Urusan Teman Kuliah Nongol, Isu Ijazah Palsu Jokowi Masih Terus Dipermasalahkan, Refly Harun: Wajar, Belum Ada Pembuktian yang… Kredit Foto: Twitter @jokowi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beragam tuduhan berseliweran di media sosial soal palsunya Ijazah Jokowi, dari yang sifatnya administratif sampai ke urusan bentuk tubuh yang diungkit-ungkit. Untuk diketahui, masalah dugaan ijazah palsu Jokowi sudah masuk ke ranah hukum bahkan resmi dibawa ke pengadilan.

Meski tak secara langsung membuktikan, Jokowi dalam salah satu kesempatan bertemu dengan beberapa orang yang diklaim teman semasa menempuh pendidikan, bahkan rektor UGM menyatakan bahwa Ijazah Jokowi mereka yakini asli.

Manuver “pembuktian” tersebut bukannya membuat pihak-pihak yang mempertanyakan masalah ini berhenti, mereka masih terus menggaungkan masalah ini mengingat sudah masuk ke ranah hukum.

Mengenai terus menerusnya beberapa pihak mempertanyakan ijazah Jokowi ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Menurut Refly itu hal yang wajar karena belum ada pembuktian yang meyakinkan.

Baca Juga: Bak Ahli Tiada Lawan Analisa Hidungnya Jokowi, Cuitan dokter Tifa Soal Isu 'Ijazah Palsu' Mendadak Dihapus, Takut Nyusul Bambang Tri?

“Sekarang tentu kalau seandainya masyarakat masih membahasnya ya wajar karena belum ada sebuah pembuktian yang katakanlah meyakinkan publik, yang ada kan klaim-klaim dsb,” jelas Refly di kanal Youtube Refly Harun Channel, dikutip Senin (24/10/22).

Menurut Refly, Jokowi atau pihak yang bersama Jokowi terkait kasus ini tak perlu menghindar atau klaim kebenaran. Terlebih menurut Refly ini soal kepala negara yang mana masyarakat perlu tahun kejelasan yang sejelas-jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: