Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia dan ASEAN Sepakat Pentingnya Transisi Pekerjaan Informal Menuju Pekerjaan Formal

Indonesia dan ASEAN Sepakat Pentingnya Transisi Pekerjaan Informal Menuju Pekerjaan Formal Sekjen Kemenaker, Anwar Sanusi. | Kredit Foto: Kemenaker

Keenam, memperkuat kebijakan dan program pengembangan sumber daya manusia untuk mempromosikan akses dan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi.

"Strategi ketujuh adalah dengan mengintegrasikan masalah ketenagakerjaan ke dalam kebijakan dan program nasional yang mempromosikan kewirausahaan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berkelanjutan dan bentuk model bisnis lainnya dengan memperluas akses ke informasi peraturan yang relevan, layanan dan dukungan keuangan, serta peluang pasar," paparnya. 

Baca Juga: BSU Sudah Sampai Tahap Keempat, Kemnaker: Penyaluran Masih Melalui Bank Himbara

Anwar Sanusi melanjutkan, strategi yang terakhir yaitu dengan memperkuat kebijakan dan program, serta mendorong kerjasama dan kolaborasi perusahaan, pekerja mandiri, dan unit terkait untuk memberikan dukungan kepada pekerja di sektor informal.

Kaitannya dengan implementasi strategi yang sudah dibangun, ASEAN saat ini sedang menjalankan enam proyek untuk menuju transisi pekerjaan informal ke pekerjaan formal. 

"Jadi ada enam proyek yang sudah selesai, enam proyek sedang berjalan, dan dua proyek masih dalam perencanaan. Total ada empat belas," ucap Anwar.

Anwar Sanusi menambahkan, selain proyek-proyek tersebut, ASEAN juga memiliki laporan studi akhir pada studi regional tentang statistik ketenagakerjaan informal untuk mendukung promosi pekerjaan yang layak di ASEAN. 

Baca Juga: Maksimal dalam Tingkatkan Kompetensi SDM, Kemenaker Puji BPVP Lombok

"Kajian ini merupakan salah satu kegiatan untuk mengimplementasikan Deklarasi Vientiane tentang transisi dari pekerjaan informal ke pekerjaan formal menuju promosi pekerjaan yang layak di ASEAN yang diadopsi oleh pemimpin ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-28 dan ke-29, yang berlangsung pada September 2016," pungkasnya.

Sebagai informasi, SLOM dihadiri oleh pejabat tingkat senior bidang ketenagakerjaan ASEAN yang berasal dari negara Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Viet Nam. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: