Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Co-firing 33 PLTU, PLN Klaim Hasilkan Listrik Hijau 394 GWh

Co-firing 33 PLTU, PLN Klaim Hasilkan Listrik Hijau 394 GWh Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) mengklaim berhasil menerapkan co-firing atau penggunaan biomassa untuk menggantikan batu bara sebagai bahan bakar di 33 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan total energi hijau yang dihasilkan mencapai 394 gigawatt hour (GWh).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program tersebut adalah bagian dari transformasi hijau yang dilakukan PLN melalui utilisasi PLTU yang sudah ada untuk menghasilkan energi bersih.

"Pencapaian tersebut menjadi bukti keseriusan PLN dalam mendukung program transisi energi bersih menuju nett zero emission (NZE) pada 2060 dan juga menjadi komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (25/10/2022). 

Baca Juga: PLN Penuhi 948.152 MWh Listrik Hijau Lewat REC

Darmawan mengatakan ada lima biomassa yang saat ini dipergunakan untuk co-firing yaitu serbuk gergaji, serpihan kayu, cangkang sawit, bonggol jagung, dan bahan bakar jumputan padat. Untuk menopang co-firing di 33 lokasi PLTU saat ini dibutuhkan biomassa sebesar 383 ribu ton. 

"Total emisi karbon yang berhasil ditekan melalui co-firing di 33 PLTU ini sebesar 391 ribu ton CO2," Ujarnya. 

Darmawan menyebut, teknologi co-firing ini dilakukan PLN tak sekadar mengurangi emisi. Melalui pemberdayaan masyarakat, teknologi co-firing ini juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam penanaman tanaman biomassa bahkan ada pula yang mengelola sampah rumah tangga wilayahnya untuk dijadikan pelet untuk bahan baku co-firing.

"Ini merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan yang melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," ungkapnya. 

Lanjutnya, hal tersebut merupakan upaya yang menjadi wujud komitmen perseroan terhadap Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan PLN menargetkan penerapan co-firing di 52 lokasi PLTU hingga 2025 dengan total kebutuhan biomassa 10,2 juta ton per tahun. 

Sementara hingga akhir tahun 2022, ada 35 lokasi PLTU yang akan mengimplementasikan co-firing dengan estimasi konsumsi biomassa mencapai 450 ribu ton per tahun.

"Co-firing ini juga sebagai langkah jangka pendek yang dilakukan PLN dalam mengurangi emisi karbon, sebab program co-firing tidak memerlukan investasi untuk pembangunan pembangkit baru dan hanya mengoptimalkan biaya operasional untuk pembelian biomassa," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: