Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentolan FPI, Yusuf Martak, Slamet Ma'arif dan Abdullah Hehamahua Ajak Warga Geruduk Istana, Minta Jokowi Mundur

Pentolan FPI, Yusuf Martak, Slamet Ma'arif dan Abdullah Hehamahua Ajak Warga Geruduk Istana, Minta Jokowi Mundur Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah tokoh Islam dan aktivis yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) akan menggelar aksi unjuk rasa dengan tema Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 411 yang akan digelar pada Jum'at, 4 November 2022.

Aksi ini merupakan demo untuk keempat kalinya yang diinisiasi oleh GNPR. Adapun para anggota Dewan Presidium GNPR ialah Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Muhammad Alatas, Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Yusuf Martak, Ketua Umum Persaudaraan 212 (PA 212), KH. Rd. Abdul Qohar, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi Abdullah Hehamahua, dan aktivis Marwan Batubara serta Slamet Ma'arif pentolan PA 212.

Aksi ini adalah kelanjutan dari aksi sebelumnya, tuntutan mereka dalam aksi sebelumnya adalah turunkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), turunkan harga-hara dan tegakkan supremasi hukum.

Dan demo pada 4 November nanti, GNPR kini berganti tuntutan dan mendesak agar Presiden Jokowi mundur.

Dalam kesempatan itu, pimpinan GNPR Muhammad Alatas mengajak umat Islam datang dan bergabung. Titik kumpulnya, antara lain melakukan shalat Jum'at di Masjid Istiqlal dan nantinya akan berakhir di Istana Presiden.

"Kami akan melakukan Aksi Bela Rakyat ke-4 ini komitmen GNPR untuk membela rakyat,” kata Habib Muhammad Selasa (25/10/2022).

"Setelah GNPR melakukan beberapa kali aksi yaitu Aksi Bela Rakyat satu, dua dan tiga. Akan tetapi tuntutan aksi tidak dipenuhi sehingga Presidium GNPR setelah musyawarah memutuskan untuk mengajak dan mengundang untuk menghadiri Aksi Bela Rakyat ke-4,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk tema kegiatan aksi adalah untuk meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya. “Meminta Jokowi mundur sesuai UUD 1945 dan kebebasan berpendapat,” jelasnya.

"Acara diawali dengan shalat Jumat di masjid Istiqlal kemudian longmarch menuju istana,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: