Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Strategic Thinking Anak Tanpa Gadget

Tingkatkan Strategic Thinking Anak Tanpa Gadget Kredit Foto: Unsplash/Kelly Sikkema
Warta Ekonomi, Jakarta -

Permainan (game) pada gadget dapat membantu anak mengembangkan strategic thinking. Di sisi lain, anak berpotensi kecanduan karena terlalu sering atau kelamaan bermain sehingga orang tua harus berpikir kreatif mencari mainan serupa tanpa melibatkan gadget.

"Banyak permainan lain yang meningkatkan strategic thinking tanpa gadget. Oran tua harus kreatif, cari hal lain yang bisa meningkatkan strategic thinking anak tanpa harus bermain game di gadget," kata Pengusaha, Digital Trainer, dan Graphologist, Diana Aletheia Balienda, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Selasa (25/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Biar Aman Bermain Media Sosial, Bawalah Etika ke Dunia Digital

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Bicara masalah kecanduan gadget pada anak, menurut Diana, orang tua harus disiplin dan konsisten. Mereka dapat mengajak anak diskusi membuat aturan penggunaan gadget untuk bermain. Misal, anak hanya boleh bermain sejam sehari. Aturan ini harus berlaku selamanya, tidak boleh mengendur ke depannya.

"Kalau perlu dibuat tulisan di rumah aturan bermain game. Itu harus konsisten. Kenapa harus ditulis, kadang orangtua lupa. Dia yang membuat aturan, saking banyak yang harus diingat," kata Diana.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Masyarakat Belajar Aman Berinternet agar Terhindar Modus Penipuan Digital

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha, Digital Trainer, dan Graphologist, Diana Aletheia Balienda; Ketua Komite Litbang Mafindo dan Dosen STAI Miftahul'Ula Nganjuk, Nuril Hidayah, M.A; serta mengundang Relawan Mafindo Mojokerto, Ananda Saadatul Maulidia, S.Psi., M.Psi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: