Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Berjangka Malaysia pulih pada Kamis (27/10/2022), di mana sebelumnya mengalami penurunan. Kenaikan harga tersebut tercatat lebih dari 2%, lantaran mengikuti harga minyak mentah dan minyak nabati lainnya yang lebih tinggi.
Dilansir Reuters, kontrak patokan minyak sawit FCPOc3 untuk pengiriman Januari 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 2,26% menjadi RM4.214 (US$895,07) per ton pada awal perdagangan.
Baca Juga: Musim Hujan di Negara Produsen, Harga CPO Diperkirakan Bakal Menguat Lebih Lanjut
Sementara, kontrak kedelai teraktif Dalian DBYc1 naik 0,47%, demikian pula untuk kontrak minyak sawit DCPc1 yang tercatat naik 0,73%. Lantas untuk harga kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 diperdagangkan 0,55% lebih tinggi.
Harga minyak mentah tercatat terus meningkat di awal perdagangan untuk wilayah Asia pada hari Kamis setelah melonjak lebih dari 3% di sesi sebelumnya, didorong oleh ekspor minyak mentah Amerika Serikat yang mencapai rekor tertinggi serta kurs dolar AS yang melemah.
Baca Juga: Minyak Sawit Merah, Peranan dan Kandungan Nilai Gizinya
Merujuk laporan surveyor kargo Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-25 Oktober turun 3,5%, dibandingkan dengan pengiriman pada 1-25 September. Sementara laporan Societe Generale de Surveillance mencatat ekspor turun 0,6%.
Analis Teknis Reuters, Wang Tao mencatat, harga minyak sawit mungkin akan bisa kembali ke RM4.114 per ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: