Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penelitian Vaksin Nusantara yang Digagas Terawan Agus Putranto Kembali Terbit di Jurnal Ilmiah

Penelitian Vaksin Nusantara yang Digagas Terawan Agus Putranto Kembali Terbit di Jurnal Ilmiah Kredit Foto: Istimewa

Lalu, dicampur dengan saline atau 250 atau 500 g faktor perangsang koloni granulosit-makrofag (GM-CSF) sebelum injeksi. Kemudian dinilai untuk keamanan dan respons humoral. 

"Pada Fase 2, 145 subjek diacak ke salah satu dari tiga formulasi yang ditentukan oleh inkubasi dengan tiga jumlah protein lonjakan yang sama tanpa GM-CSF, kemudian dinilai untuk keamanan dan respons seluler. Vaksin berhasil diproduksi untuk setiap subjek di titik perawatan," jelasnya.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Booster di Tangerang Selatan Capai 66%

"Sekitar 46,4% subjek memiliki efek samping (AE) grade 1; 6,5% memiliki grade 2 AE. Di antara 169 subjek yang dapat dievaluasi, tidak ada alergi akut, grade 3 atau 4, atau AE serius," lanjutnya. 

Pada fase 1, antibodi domain pengikat anti-reseptor meningkat pada 70% subjek pada hari ke-28. 

"Pada Fase 2, pada 127 subjek yang tidak memiliki sel penghasil interferon gamma tingkat tinggi pada awal, 94,4% telah meningkat pada hari ke-14 dan 96,8% pada hari ke-28," kata dia.

Baca Juga: Pengelola PLTU Jawa 9 & 10 Berikan Vaksin Booster ke Warga dan Karyawan

Di akhir penjelasannya, disebutkan pembuatan vaksin pribadi di tempat perawatan dapat dilakukan. 

"Pengembangan lebih lanjut dari vaksin khusus subjek tersebut diperlukan," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: