Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ayo Berkolaborasi Buat Konten Budaya

Ayo Berkolaborasi Buat Konten Budaya Kredit Foto: Unsplash/Surface
Warta Ekonomi, Jakarta -

Netizen Indonesia harus berkolaborasi memproduksi konten budaya di media sosial. Sehingga ruang digital menjadi panggung bagi kebudayaan Indonesia yang beragam.

“Perlu ada posisinya sendiri. Tidak bisa hanya saya sendiri yang bikin konten. Kita bisa menggandeng teman-teman yang mungkin konsen di bidang kesenian. Perlu ada kolaborasi. Tidak hanya kita mengupayakan sendiri, tapi perlu ada kerja sama dari masing-masing pihak,” kata Anggota Mafindo Mojokerto, Puradian Wiryadigda M.A saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (28/10/2022).

Sekarang ini kebudayaan Indonesia seakan terlupakan. Ruang digital masih menjadi panggung budaya asing. Terbukti netizen Indonesia lebih mengenal kebudayaan K-Pop dibandingan kesenian-kesenian daerah.

Menurut Puradian, konten budaya bermunculan di beberapa media sosial. TikTok misalnya, banyak video mengenai keragaman budaya Indonesia di For Your Page (FYP). Konten-konten itu tidak hanya terkait kuliner, tapi juga terkait wisata.

Baca Juga: Masuk Era Digital, Netizen Bisa Meraih Cuan Lewat Konten Budaya, Gimana Caranya?

“Budaya-budaya dalam artian misalnya di Mojokerto ada Wayang Gandrung. Saya yakin banyak yang tidak mengetahui itu, tapi kalau di Mojokerto itu sendiri, kebetulan ada salah satu SMA, gurunya mendorong siswa membuat konten sederhana berupa video terkait Wayang Gandrung,” kata Puradian.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: