Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fintech Tapp Luncurkan Pinjaman Mikro untuk Masyarakat Underbanked di Indonesia

Fintech Tapp Luncurkan Pinjaman Mikro untuk Masyarakat Underbanked di Indonesia Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Teknologi finansial atau dikenal dengan fintech (financial technology) berbasis di Melbourne, Tapp yang merupakan aplikasi pembiayaan mikro akan memberikan saran kepada KTT B20 terkait dengan bisnis fintech menjelang pertemuan G20 di Bali pada November mendatang. Tidak hanya itu, Tapp diketahui akan memberikan pinjaman mikro untuk masyarakat underbanked di Indonesia.

Dilansir dari Financial Review pada Senin (31/10/2022), Founder & CEO Tapp, Jason Wang menyampaikan bahwa fokus utama B20 adalah terkait dengan bagaimana penetrasi smartphone dan akses ke pinjaman mikro dapat mengubah kehidupan masyarakat di Indonesia.

Menurutnya, kenaikan inflasi telah banyak memberikan kerugian termasuk kepada masyarakat yang berada di garis kemiskinan dan B20 akan berbicara terkait dengan bagaimana teknologi dapat menjadi sebuah solusi mengatasi hal ini.

Baca Juga: Startup Manajemen Restoran Runchise Dapat Pendanaan Awal dari East Ventures

Dalam proses pendiriannya, Tapp melakukan kemitraan dengan bank-bank id Indonesia untuk menawarkan pinjaman mikro dalam kisaran jumlah sebesar US$50 sampai US$100 kepada pemilik usaha kecil dan terhubung dengan produsen di Indonesia yang menjual produk mereka kepada masyarakat pedesaan. Selama enam bulan uji coba di tahun ini, Tapp telah berhasil memproses 7000 pinjaman dan menghasilkan pendapatan sekitar US$20 juta per tahun.

Tapp juga telah menghubungkan 100 produsen dengan 80.000 usaha kecil di platformnya. Wang menyampaikan bahwa sekitar 150.000 produk terjual di aplikasinya dan dia berharap untuk meningkatkan SKU dari 500 di tahun ini menjadi 4000 di tahun depan.

Dengan mayoritas penggunanya adalah ibu rumah tangga yang menggunakan ponselnya untuk memesan produk dari produsen dan menjual kembali di kawasan lingkungan pedesaan mereka, Wang menggunakan strateginya untuk menjangkau pengguna dengan melibatkan penawaran pinjaman mikro berbiaya rendah dan menghubungkan produsen elektronik Indonesia yang tidak dapat menjangkau pelanggan pedesaan karena jaringan pengiriman yang kurang berkembang.

Selaras dengan tujuan penting dari KTT B20 untuk memajukan pertumbuhan yang inovatif, inklusif, dan kolaboratif, sebuah penelitian ekonomi menunjukkan bahwa pinjaman mikro kepada masyarakat miskin di dunia telah menghasilkan perubahan besar pada pendapatan, umur panjang dan PDB suatu negara, apalagi jika pinjaman mikro secara khusus diberikan kepada perempuan yang cenderung menjalankan rumah tangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: