Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pinang Anies Baswedan, Ini yang Dirasakan NasDem: Ditinggal Pemilih hingga Dimusuhi Teman Koalisi

Pinang Anies Baswedan, Ini yang Dirasakan NasDem: Ditinggal Pemilih hingga Dimusuhi Teman Koalisi Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta bersama Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, berdoa saat deklarasi calon Presiden Partai Nasdem di DPP Partqi Nasdem, (4/10/2022). Partai Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tantangan yang dihadapi Partai NasDem usai mendeklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) ternyata tidak mudah. Selain ditinggal pemilihnya, partai besutan Surya Paloh ini harus merasakan dimusuhi teman koalisi.

Dalam survei terbaru Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) terlihat, hampir separuh pemilih NasDem minggat setelah pencapresan Anies. Direktur Riset SMRC Deni Irvani merinci, hanya 45 persen pemilih NasDem yang setia. Sebanyak 42 persen memilih pindah ke lain hati, dan 13 persen lainnya belum menentukan pilihan.

Baca Juga: Hasil Survei Sebut PDIP Banjir Dukungan Jelang Pilpres 2024: Nasdem, PPP dan PAN Terbawah

"Pemilih NasDem banyak yang pindah ke partai lain, terutama ke PDIP (9 persen), Demokrat (8 persen), dan partai-partai nonparlemen (9 persen)," kata Deni, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Memang, NasDem juga kecipratan dukungan dari pemilih partai lain, seperti dari pendukung Anies yang awalnya ada Partai Gerindra dan PAN. Namun, jika dihitung-hitung, antara jumlah masuk dan keluar, masih banyak yang keluar. "Dari Gerindra 6 persen dan PAN 4 persen," sambungnya.

Secara keseluruhan, NasDem hanya berada di peringkat ketujuh dengan elektabilitas 5,4 persen. Angka ini jauh dari cita-cita Surya Paloh yang bermimpi menjadikan NasDem menjadi partai tiga besar di Pemilu 2024.

Posisi puncak ditempati PDIP dengan 24 persen. Posisi kedua dipegang Gerindra dengan 13,5 persen, sedangkan posisi ketiga diduduki Golkar dengan 8,5 persen. Posisi empat sampai enam secara berturut-turut adalah PKB (7,1 persen), PKS (6,9 persen), dan Demokrat (5,5 persen). Lalu, di bawah NasDem ada PPP (3,3 persen), Perindo (2,1 persen), dan PAN (1,2 persen).

NasDem termasuk partai yang dukungannya cenderung menurun dibanding Pemilu 2019. Di Pemilu 2019, NasDem memperoleh 9,1 persen. Namun, kini tinggal 5,4 persen.

Kondisi ini seakan menambah kerugian NasDem setelah mendeklarasikan Anies sebagai capres. Sebelumnya, NasDem dimusuhi koalisi pendukung pemerintahan Presiden Jokowi karena deklarasi ini. Bahkan, PDIP sampai mendesak NasDem untuk keluar dari koalisi pemerintah.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno pun menjabarkan analisisnya. Menurutnya, besar kemungkinan banyaknya pemilih NasDem minggat karena dipicu deklarasi Anies sebagai capres.

Baca Juga: PDIP Kembali Sindir Nasdem, Hasto Kristiyanto: Seharusnya Sekarang Konsentrasi Bantu Pak Jokowi!

"Mungkin saja itu efek deklarasi ke Anies karena selama ini basis pemilih NasDem antiterhadap Anies," kata Adi, ketika dikonfirmasi tadi malam.

Menurutnya, tak mudah memang memadukan antara sosok Anies dengan basis pemilih NasDem yang sejak awal berseberangan dengan Anies. "Sepertinya butuh waktu," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: