Total Aset WOM Finance sebesar Rp 5,5 triliun, meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,8 triliun. Total Ekuitas Rp1,4 triliun, meningkat 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,3 triliun.
Dari sisi Rasio, WOM Finance tetap menjaga risiko kredit yang rendah. Rasio kredit bermasalah (non-performing financing/NPF) gross membaik berada di level 1,7% dan NPF nett berada di level 0,7%. Return on Assets (ROA) sebesar 4.3% dengan Return on Equity (ROE) 11.9%, masing-masing tumbuh positif 1,7% dan 3,9% dibandingkan September 2021.
Baca Juga: Kinerja Telkomsel hingga IndiHome Kinclong, Laba Bersih Telkom Meroket Jadi Rp19,42 Triliun
Menurut Djaja, di tahun 2023 WOM Finance akan terus melakukan pengembangan potensi bisnis, baik wilayah pembiayaan maupun kanal distribusi untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dengan melakukan digitalisasi proses bisnis sehingga dapat meningkatkan produktivitas Perusahaan. Selain itu, perseroan juga akan mengoptimalisasi database atas existing customer Perusahaan dengan kategori excellent - good dan optimalisasi strategi penagihan yang mengutamakan penanganan early overdue.
"Kami juga akan terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan terhadap proses inisiasi kredit dengan terus melakukan evaluasi kebijakan dan prosedur kredit," ujarnya lagi.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Siloam Hospitals Milik Lippo Group Kompak Turun pada Kuartal Ketiga 2022
Djaja pun meyakini bahwa pada tahun depan bisnis pembiayaan akan makin membaik, mengingat kondisi pemulihan perekonomian sudah menunjukkan tren positif. "Kami optimis bahwa pertumbuhan industri pembiayaan pada tahun depan akan semakin baik, terlebih bagi WOM Finance karena ruang untuk tumbuh masih besar," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: