Melanjutkan semangat sinergi pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tengah menyelenggarakan GNPIP Sulteng di Palu, Sulawesi Tengah pada 31 Oktober 2022 dengan tagline “Mositande, Masugi Ngata: Ayo Bersinergi Kendalikan Inflasi".
Sinergi tersebut diwujudkan melalui pencanangan program Manajemen Pola Tanam Sulawesi Tengah yang Terintegrasi (MATA TANI). Program ini menyediakan database terintegrasi secara realtime, khususnya komoditas padi dan tanaman hortikultura yang diperbarui oleh penyuluh pertanian tingkat kecamatan melalui Forum Tani Sulawesi Tengah guna mengoptimalkan produksi pangan strategis di daerah.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, mengapresiasi pencapaian Provinsi Sulawesi Tengah sebagai nominator TPID terbaik tingkat provinsi di wilayah Sulawesi pada TPID Award 2022 selama 2 tahun berturut-turut. Capaian ini merupakan rekognisi yang positif, serta merupakan bukti nyata kerjasama yang baik antara Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Bank Indonesia, dan pihak terkait lainnya. Baca Juga: BI Prediksi Terjadi Inflasi 0,05% di Pekan Terakhir Oktober 2022
"Hal ini tentunya menjadi penyemangat dalam berkolaborasi menjaga kestabilan harga, terutama kelompok pangan bergejolak (volatile food)," katanya.
Dody menekankan kenaikan inflasi pangan di Indonesia dipengaruhi dari sisi supply, yang coba ditanggulangi melalui GNPIP. Terdapat 3 fokus utama implementasi GNPIP di jangka pendek yaitu: 1) Operasi pasar yang didukung ketersediaan dana termasuk belanja tak terduga dari APBD; 2) Kerjasama Antar Daerah (KAD) yang didukung digitalisasi dan subsidi transportasi; 3) Ketahanan Pangan program end-to-end dari hulu ke hilir, termasuk saprotannya.
"Selain itu, kegiatan pendukung lainnya di sisi manajemen produksi dan pengelolaan ekspektasi masyarakat yang perlu ditingkatkan di daerah," ucap Dody.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, H. Muhidin M. Said, menyampaikan bahwa DPR RI mendukung pelaksanaan GNPIP secara menyeluruh, salah satunya dengan menyetujui penambahan anggaran untuk subsidi energi nasional serta menyiapkan Dana Alokasi Khusus (DAK) di APBN untuk mendukung ketahanan pangan.
"Dengan adanya program GNPIP ini, diharapkan daerah dapat melakukan intervensi dengan operasi pasar dan gerakan menanam hortikultura yang lebih masif, sehingga dapat melibatkan masyarakat yang lebih banyak dan lebih baik guna mencapai kestabilan harga dan ketahanan pangan," tuturnya.
Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura turut menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap seluruh upaya kolaborasi dalam pengendalian inflasi. Beliau juga menyampaikan bahwa TPID berperan besar dalam menjaga kestabilan harga melalui langkah-langkah preventif sebelum gejolak harga terjadi, seperti mengevaluasi sumber dan potensi tekanan inflasi di masing-masing daerah, serta kuratif setelah gejolak harga terjadi.
Sinergi kebijakan ini menunjukkan semakin tingginya perhatian Pemerintah Daerah terhadap upaya bersama untuk mengendalikan harga. Baca Juga: Tekan Inflasi, Masyarakat Diajak Manfaatkan Perkarangan Rumah Jadi Lahan Pertanian
Rangkaian kegiatan GNPIP Sulawesi Tengah di Palu diawali dengan penandatangan KAD antara Provinsi Sulawesi Tengah dengan Provinsi Sulawesi Barat untuk komoditas hortikultura dan telur ayam, serta dengan Maluku Utara untuk komoditas hortikultura.
Selain itu, dilakukan juga pencanangan Gerakan Urban Farming Komoditas Cabai melalui pembagian 7.700 bibit kepada Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di 46 kelurahan Kota Palu, pembagian 1.500 bibit kepada Pondok Pesantren Al-Khairaat Madinatul Ilmi, Gerakan 1 Desa – 1 Hektar Tanaman Cabai Rawit di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, serta penyampaian program Dedikasi Untuk Negeri berupa fasilitas alat mesin pertanian dan sarana produksi kepada Kelompok Tani di wilayah Sulawesi Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: