Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Buka Peluang Kerja Sama B2B dengan Ojol untuk Tambah Jumlah Kendaraan Listrik

Kemenperin Buka Peluang Kerja Sama B2B dengan Ojol untuk Tambah Jumlah Kendaraan Listrik Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, salah satu upaya mempercepat transisi motor berbahan bakar minyak menuju electric vehicle (EV) dilakukan dengan skema business to business (B2B) kepada perusahaan ojek online dan logistik untuk menambah jumlah motor listrik bagi para pekerjanya.

“Pemerintah tengah mendorong kerja sama B2B untuk ride hailing dalam penggunaan kendaraan listrik. Selain itu, perlu juga adanya penjamin pembiayaan sehingga bisa mempercepat implementasi kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Agus saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu (2/11/2022).

Agus mengatakan, saat ini telah banyak perusahaan ojek online yang menyediakan jasa penyewaan motor listrik untuk para mitranya. Namun, jumlahnya dirasa masih terbatas sehingga diperlukan kerja sama antara pemerintah dan perusahaan.

Baca Juga: Menperin Optimis Target Produksi 2 Juta Kendaraan Listrik Bisa Tercapai pada 2024

Tujuan dilakukan kerja sama untuk mempercepat target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memproduksi 2 juta unit motor listrik pada 2025 menjadi 2024. Artinya kementerian berupaya mempercepat satu tahun dari target yang ditetapkan.

“Kami menargetkan produksi motor listrik bisa dilakukan dalam waktu singkat. Di mana saya menyampaikan sebelum 2024 harus bisa ada produksi motor 2 juta unit motor listrik buatan Indonesia dan kami optimistis jumlah tersebut akan bisa tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, untuk mencapai target yang ditetapkan Presiden Jokowi tidaklah mudah. Sebab, saat ini masih banyak tantangan dalam pembangunan ekosistem motor listrik.

Darmawan menyebut beberapa kendala yang harus segera diperbaiki yakni jarak tempuh motor listrik dan terbatasnya stasiun pengisian listrik umum (SPLU). 

Untuk jarak tempuh motor listrik yang sekarang telah beredar masih sejauh 60 kilometer (km) dalam pengisian baterai selama dua hingga tiga jam.

Sedangkan pengemudi ojek online setiap hari bisa menempuh perjalanan sejauh 120 km. Alhasil, diperlukan pengembangan lebih dalam agar semakin efisien.

“Nantinya, SPLU akan dilengkapi dengan alat pengisi daya tahan ekspos cuaca terintegrasi yang dapat mencapai jarak hingga 150 km dalam sekali pengisian baterai utama. Jika memakai baterai tambahan, maka dapat mencapai lebih dari 200 km,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: