Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendadak 3 Pemimpin Negara G20 Ditelepon Jokowi, Ada Apa?

Mendadak 3 Pemimpin Negara G20 Ditelepon Jokowi, Ada Apa? Kredit Foto: Antara/BPMI-Laily Rachev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan melakukan panggilan telepon ke tiga pemimpin yang belum mengkonfirmasi kehadiran mereka di KTT Kelompok 20 (G20).

KTT G20 ini dijadwalkan akan diadakan di pulau resor Indonesia Bali pada 15-16 November 2022.

Baca Juga: KTT G20 bakal Jadi Ajang Dialog Luar Biasa Joe Biden dan Xi Jinping, Indonesia Wajib Siap-siap!

"Tiga pemimpin G20 belum mengkonfirmasi kehadirannya. Saya akan menelepon mereka untuk konfirmasi," kata Presiden dalam acara Indo Defence 2022 Forum and Expo, yang diadakan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022) seperti dikutip dari Antara.

Namun, dia tidak menyebut siapa pemimpinnya. Data awal otoritas Indonesia menunjukkan bahwa setidaknya 17 pemimpin G20 telah mengkonfirmasi keikutsertaan mereka dalam KTT.

Jumlah pemimpin G20 yang telah mengkonfirmasikan kehadirannya di Bali Leaders' Summit bisa dikatakan “cukup tinggi”, ujarnya seraya menambahkan bahwa ini memang suatu kehormatan bagi Presidensi G20 Indonesia.

Dalam situasi normal, jumlah pemimpin yang mengonfirmasi keikutsertaannya dalam KTT G20 “sangat tinggi.” “Artinya, dalam situasi yang begitu sulit, kehadiran mereka memang suatu kehormatan bagi kami,” ujarnya.

Salah satu pemimpin G20 yang telah mengkonfirmasi kehadirannya adalah Presiden AS Joe Biden.

Menurut pernyataan pers yang dikeluarkan baru-baru ini oleh sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, Presiden Biden akan berada di Bali dari 13-16 November untuk menghadiri KTT.

"Di Bali, Presiden akan memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo di G20," katanya dalam pernyataannya tentang rencana perjalanan Biden ke Afrika Utara dan Asia, yang dirilis oleh Gedung Putih pada 28 Oktober.

Pada KTT G20, Biden akan menyoroti komitmen AS pada forum utama kerja sama ekonomi yang anggotanya mewakili lebih dari 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, katanya.

"Dia akan bekerja dengan mitra G20 untuk mengatasi tantangan utama seperti perubahan iklim, dampak global perang Putin di Ukraina, termasuk energi dan ketahanan pangan dan keterjangkauan, dan berbagai prioritas lain yang penting untuk pemulihan ekonomi global," tambahnya. .

Pada Senin, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa jumlah pemimpin G20 yang telah mengkonfirmasi kehadiran mereka untuk KTT G20 “sangat tinggi.”

Namun, dia menolak untuk membocorkan jumlah pasti pemimpin G20 yang telah mengkonfirmasi rencana mereka untuk menghadiri KTT tersebut.

Beberapa pemimpin belum mengkonfirmasi kehadiran mereka karena situasi khusus di negara mereka, menteri menambahkan.

Mengutip sebuah contoh, dia mengungkapkan bahwa pemimpin Brasil belum mengkonfirmasi apakah dia akan menghadiri KTT karena pemilihan umum di negara itu untuk memilih presiden. Presiden baru akan mulai menjabat pada 1 Januari 2023.

Dibentuk pada tahun 1999, Kelompok Dua Puluh (G20) saat ini memiliki 20 anggota—Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, Cina, Jerman, Inggris, India, Saudi Arab, Afrika Selatan, Italia, Prancis, Rusia, dan Uni Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: