Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Twitter dalam Genggaman Elon Musk, Bagaimana Respons Para Eksekutif Blockchain?

Twitter dalam Genggaman Elon Musk, Bagaimana Respons Para Eksekutif Blockchain? Kredit Foto: Unsplash/Freestocks
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Tesla Elon Musk kini telah berhasil mencapai kesepakatan penawaran tender untuk membeli Twitter senilai US$44 miliar. Dengan Twitter yang berada di tangan Elon Musk, para pemain di ranah blockchain pun mulai berspekulasi terhadap masa dengan Twitter.

Dilansir dari Cointelegraph pada Jumat (4/11/2022), CEO pertukaran kripto Binance, Changpeng "CZ" Zhao dalam acara KTT Web tahunan di Lisbon yang dilaksanakan pada minggu ini menyampaikan bahwa fitur pertama yang ingin dia lihat di Twitter adalah fitur yang dapat menerima pembayaran kripto.

Sebagai pihak yang berinvestasi senilai US$500 juta ke dalam akuisisi, CZ mengatakan, "langkah pertama adalah menerima kripto saja. Untuk verifikasi US$8 yang harus dibayar dalam fiat, seseorang harus mengintegrasikan 200-plus pemroses pembayaran karena Twotter memiliki pengguna di seluruh dunia. Tetapi jika Anada menggunakan kripto, Anda tinggal menambahkannya, dan selesai."

Baca Juga: Robihood Tetap Optimis Meski Pendapatan Kriptonya Turun 12% pada 3Q22

Tidak hanya CZ, banyak pemangku kepentingan lainnya menyatakan keinginan mereka untuk melihat lebih banyak desentralisasi pada platform Twitter untuk industri blockchain.

Misalnya saja Hayden Adams, salah satu pendiri pertukaran terdesentraliasi Uniswap mengatakan, "spam Twitter hanya sulit dengan batasan yang tidak perlu karena tetap terpusat pada satu perusahaa. Mereka hanya bisa membuka API dan memberdayakan pengembang untuk membangun di atas, dan orang lain akan memperbaiki masalah untuk mereka."

Dalam hal ini Sam Bankman-Fried pendiri pertukaran kripto FTX menimpali, "seandainya ada beberapa lapisan seperti API terdesentralisasinya yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan tanpa izin yang dapat mengirim informasi antar orang secara real-time secara global."

Bankman-Fried menambahkan bahwa FTX mempertimbangkan bergabung dengan kesepakatan Twitter karena menurutnya kekuatan FTX akan dibutuhkan oleh visi Elon Musk untuk Twitter.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: