Rayuan Ukraina Langsung Menyasar Jokowi: Pak Presiden, Putin Tidak Boleh Diterima
Sekitar17 kepala negara berjanji akan datang ke KTT G20 di Bali. 3 kepala negara lagi masih dalam konfirmasi. Siapa 3 kepala negara yang masih dikonfirmasi ini belum ada informasi dari Istana.
Di tengah munculnya berita ini, pemerintah Ukraina merayu Presiden Jokowi agar menolak kehadiran Presiden Rusia, Vladimir Putin di KTT G20 Bali, nanti.
Baca Juga: KTT Hampir Dimulai, G20 Malah Dapat Ancaman Zelensky: Ukraina Absen Kalau Putin Hadir
Bukan hanya itu, Ukraina melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Oleg Nikolenko juga meminta, Rusia dikeluarkan dari G20.
Ukraina menyebut Putin pembunuh, sehingga tak pantas duduk semeja dengan pemimpin dunia lainnya dalam pertemuan puncak KTT G20 di Bali 15-16 November nanti.
Nikolenko menilai, Putin bertanggung jawab atas serangkaian serangan brutal di Ukraina sejak melancarkan invasi ke negaranya, Februari lalu. "Putin secara terbuka mengakui memerintahkan serangan rudal terhadap warga sipil Ukraina dan infrastruktur energi," ujar Nikolenko seperti dikutip Reuters, Selasa (1/11/2022).
"Dengan tangan berlumuran darah, dia (Putin) tidak boleh duduk satu meja dengan para pemimpin dunia,” tambah Nikolenko.
Rusia merupakan salah satu negara anggota G20. Namun, sejauh ini, belum ada konfirmasi resmi apakah Putin bakal hadir secara langsung atau virtual.
Jokowi sempat melakukan panggilan telepon dengan Putin pada Rabu kemarin. Dalam panggilan ini, mereka membahas soal KTT G20.
Dalam kesempatan terpisah, Putin hanya mengatakan akan mempertimbangkan kehadiran Rusia dari pejabat level tinggi di G20.
Sementara itu, Jokowi menyatakan 17 pemimpin negara bakal menghadiri pertemuan puncak G20. Namun, menurut dia, masih ada tiga negara yang belum mengonfirmasi apakah pemimpin negaranya bakal hadir atau tidak.
“Nanti akan saya telepon untuk mengonfirmasi kedatangan beliau-beliau," ucap Jokowi kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: