Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Sosok Penulis Kitab Al Hikam, Wapres Ziarah ke Makam Syekh Ibnu Athaillah As Sakandari

Mengenal Sosok Penulis Kitab Al Hikam, Wapres Ziarah ke Makam Syekh Ibnu Athaillah As Sakandari Kredit Foto: Dokumen Pribadi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah agenda kegiatan di Kairo, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin menyempatkan diri melakukan ziarah ke Makam Syekh Ibnu Athaillah, penulis kitab Al Hikam yang cukup masyhur di kalangan ulama dan santri, pada hari Sabtu (5/11/2022). 

Sebagaimana diketahui, pada banyak kesempatan Wapres sering menukil pendapat Ibnu Athaillah. Salah satunya saat memberikan arahan pada Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-47 di Hotel Sultan Jakarta pada Selasa (26/7/2022).

Baca Juga: Segenap Hati Terima Amanah Baru sebagai Calon Presiden, Anies Silaturahmi ke Ulama di Medan: Perjalanan Dimulai

Wapres mengutip pendapat Ibnu Athaillah bahwa segala perbedaan atau kebhinekaan di dunia ini tidak perlu menjadi kekhawatiran, tetapi yang perlu dikhawatirkan adalah dorongan hawa nafsu yang tidak terkendali. Adapun relevansinya dengan kehidupan berbangsa adalah tidak boleh ada ego kelompok yang dapat merusak persatuan. 

Sebagai informasi, Ibnu Athaillah merupakan seorang sufi terkemuka di dunia yang mempunyai nama lengkap Syekh Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Athaillah As-Sakandari. Ia lahir di Iskandariah (Mesir) pada 648 H/1250 M, dan wafat di Kairo pada 709 H/1309 M. Julukan As-Sakandari merujuk kota kelahirannya, Iskandariah. 

Baca Juga: Peringati Maulid Nabi, Sahabat Ganjar Bersama Ulama Doakan Ganjar Jadi Presiden Indonesia 2024

Mengutip dari siaran resmi Setwapres, Keluarga Ibnu Athaillah adalah keluarga yang terdidik dalam lingkungan agama, kakek dari jalur nasab ayahnya adalah seorang ulama fikih pada masanya. Ibnu Athaillah hidup di Mesir di masa kekuasaan Dinasti Mameluk.

Sejak kecil, Ibnu Athaillah dikenal gemar belajar. Ia menimba ilmu dari beberapa syekh secara bertahap. Gurunya yang paling dekat adalah Abu Al Abbas Ahmad ibnu Ali Al-Anshari Al-Mursi, murid dari Abu Al-Hasan Al-Syadzili, pendiri tarikat Al Syadzili. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: