Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat Batal Deklarasi 10 November, Pengamat Sebut Kemungkinan PKS Kabur

Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat Batal Deklarasi 10 November, Pengamat Sebut Kemungkinan PKS Kabur Simpatisan PKS mengikuti kampanye terbuka Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/3/2019). | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar komunikasi politik Lely Arianne menyebut batalnya deklarasi partai koalisi Nasdem-PKS-Demokrat tersebut karena belum adanya kesepakatan antara ketiga partai.

"Politik itu kan pertemuan dan pertentangan dua kepentingan, hasil akhirnya adalah kompromi," kata Lely pada Rabu (9/11/22).

Menurut penilaiannya, koalisi NasDem-PKS-Demokrat ini tergolong rumit. Dalam koalisi tersebut, PKS belum menemukan sesuatu yang menjadi keuntungan bagi partainya.

Sementara itu, untuk Demokrat, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) begitu ngebet menjadi calon wakil presiden.

Baca Juga: PKS Puji Arahan Jokowi, tapi Sayangkan Tingkah BuzzeRp Pendukung Jokowi: Mereka yang Memecah-belah

"PKS dapat apa, belum ketemu. Dengan positioning PKS yang diduluin NasDem, ini menjadi satu persoalan yang belum muncul dalam kompromi itu. Sementara AHY ngebet banget cawapres," lanjut Lely.

Dalam pernyataannya, Lely juga turut mengungkit sepak terjang PKS di Pemilu yang lalu, dimana PKS sering kali 'kecele'.

Berkaca dari sejarah politiknya, PKS memiliki potensi untuk kabur dari koalisi dan mendukung calon presiden lainnya.

"Bisa saja, PKS lari dukung capres selain Anies," ujarnya.

Disisi lain, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, menganggap jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digoda untuk bergabung dengan koalisi lain adalah bagian dari dinamika politik.

Menurutnya, kekinian keimanan NasDem, PKS, dan Demokrat untuk berkoalisi sedang mendapat godaan.

Baca Juga: PDIP Disarankan Bentuk Koalisi dengan PKS, Pengamat: Ini Untuk Cegah Politik Identitas!

"Nggak apa-apa, itu dinamika aja (PKS digoda masuk koalisi Gerindra-PKB). Namanya cewek cantik digoda-goda itu bagian dari godaan," kata Willy kepada wartawan dikutip Rabu (9/11/2022).

Willy mengatakan, memang pihaknya merasa keinginan NasDem, PKS dan Demokrat untuk berkoalisi sedang mendapatkan ujian atau godaan.

"Itu kan namanya godaan menguji keimanan kita berkoalisi, itu aja," katanya.

Baca Juga: Heboh Kabar Jenderal Polisi Jadi 'Pembeking' Tambang Ilegal, Mulyanto PKS Minta Pemerintah Buat Tim Terpadu

Lebih lanjut, Willy menegaskan, hubungan ketiga partai kekinian solid untuk membangun koalisi. Ia membantah jika ada keterpaksaan dalam penjajakan koalisi NasDem, PKS dan Demokrat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: