Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trustlane Proyek Kripto asal Indonesia Mengembangkan Platform DBFI untuk Mewujudkan Global Kripto BankinG

Trustlane Proyek Kripto asal Indonesia  Mengembangkan Platform DBFI untuk Mewujudkan Global Kripto BankinG Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Trustlane yang merupakan project kripto asal Indonesia berencana menerbitkan Token Kripto DBFI jenis ERC20 berbasis Blockchain Ethereum. Detil dan Prospektus atau Whitepaper telah dirilis dalam rangka pre-ICO dan ICO yang akan diumumkan dalam waktu dekat. 

Manajemen Trustlane menyetakan bahwa kripto DBFI ERC20 diterbitkan sebagai komitmen untuk mengembangkan Ekosistem Trustlane, sebuah teknologi berbasis hybrid blockchain yang akan bertindak sebagai perantara antara sektor Keuangan, Bisnis dan Investasi dalam satu platform terintergrasi.

“Platform DBFI adalah solusi kepada aset digital kripto yang dikelola dengan standar perbankan dengan aset management berpusat. Trustlane mengintegrasikan teknologi hybrid blockchain bagi sektor Bisnis, keuangan dan investasi yang fungsinya mempercepat proses transaksi serta konfirmasi identitas yang efektif dalam mengatur jembatan antara ekonomi fiat dan kripto serta CBDC (central bank digital coin),” tulis Manajemen, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga: Resmi Terdaftar di Bappebti, Proyek Kripto Nusa akan Fokus kepada Web 3.0

Menurut Manejemen, Platform DBFI ditujukan membangun ekosistem untuk meningkatkan efisiensi waktu, efisiensi biaya, dan fleksibilitas kripto yang di kembangkan oleh Trustlane LLC anak perusahaan PT IDFC Internasional. Platform DBFI berbeda dengan sistem keuangan DEFI yang menjalankan transaksi tanpa adanya otoritas pusat, DBFI platform menggunakan sentralisasi untuk mengizinkan transaksi disentralisasi dijalankan. 

“Platform DBFI mengatur data dan aset digital dalam ekosistem hybrid blockchain sebelum transaksi di teruskan ke blockchain publik.Platform DBFI menjadikan aset digital layak kepatuhan, terdata dan terperinci,” lanjut Manajemen.

Pengembangan ekosistem tahap awal mensasarkan sektor B2B dimana proses transaksi bisnis dapat dikonfirmasi dengan cepat, transparansi dan terproteksi.

Menurut Manajemen,  Trustlane rencananya akan  melakukan pengembangan termasuk kontrak pintar yang dapat diprogram oleh pihak ketiga, kontrak pintar terbuka (OSM) dapat di program dan digunakan sebagai Identitas dalam transaksi keuangan, investasi ,konfirmasi, secure messaging antar korporasi dan lembaga keuangan. OSM juga dapat digunakan sebagai identitas koresponden Lembaga keuangan non perbankan.

Adapun beberapa rencana dari pengambangan ekosistem Trustlane termasuk penerbitan Stablecoin yang dipatok satu banding satu dengan mata uang fiat seperti Euro dollar sebagaiopsi pengembangan platform DBFI. Stablecoin dapat diposisikan sebagai intermediary transaksi didalam ekosistem yang terintegrasi.

Baca Juga: Strategi Cerdas di Ranah Crypto, Bos Binance Changpeng Zhao Cari Celah untuk Beli Bank!

Stablecoin yang diterbitkan oleh Trustlane tidak terpengaruh terhadap volatilitas pasar kripto karena di sandarkan kepada tunai yang tersimpan di bank kustodial yang di audit secara berkala, Trustlane tidak menggunakan rumus algoritma atau aset komoditas sebagai jaminan penerbitan stablecoin. 

Dalam waktu dekat Trustlane akan menerbitkan USDV, stablecoin yang di patok dengan mata uang dollar amerika setelah penawaran Token platform DBFI.

Initial coin offering (ICO) Penawaran Token DBFI hingga saat ini belum dibuka ketahap initial coin offering atau ICO, walau bagaimanapun Trustlane sudah membuka daftar untuk whitelist bagi yang berminat untuk berpartisipasi di penawaran awal atau Pra-ICO. 

Sebanyak 30 Juta DBFI token di alokasikan dalam tiga tahap Pra-ICO . Model token kripto DBFI adalah Static supply - dynamic price, dengan total supply 99,999,999 Juta Token dengan maksimal market cap mencapai 800 Juta dollar. Trustlane menitik beratkan konsep tokenomic yang ideal seiring dengan perkembangan teknologi dan permintaan pasar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: