Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Bisnis Berkelanjutan, Sinergi Adalah Kunci Menghijaukan Sektor Sawit Indonesia

Jadi Bisnis Berkelanjutan, Sinergi Adalah Kunci Menghijaukan Sektor Sawit Indonesia Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit saat panen di Desa Jalin, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Senin (23/8/2021). Pemerintah Aceh sejak tahun 2018-2020 telah menerima dana program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Dirjen Perkebunan (Dirjenbun) Kemeterian Pertanian (Kementan) sebesar Rp 793 miliar, dan untuk tahun 2021 kembali mendapatkan bantuan tersebut sekitar Rp615 miliar. | Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor kelapa sawit di Asia khususnya di Indonesia perlu dipastikan menjadi bisnis yang berkelanjutan. Plt. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian (PPHP), Baginda Siagian menyampaikan, kelapa sawit merupakan salah satu sektor strategis bagi Indonesia saat ini. Mengingat kontribusi ekspor kelapa sawit terhadap devisa negara mencapai 80-90 persen. 

"Indonesia saat ini tengah menuju ke industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Ini membutuhkan dukungan dari semua pihak, seperti koperasi, akademisi, dan pengusaha untuk membangun sustainability di Indonesia," ujar Baginda dalam keterangan resminya, pada Rabu (9/11). 

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya Tebar Dividen Interim Rp51,25 Miliar, Dipastikan Cair Akhir Bulan Ini

Sementara, Supply Chain and Livelihood Transformation Senior Manager di WRI Indonesia Bukti Bagja menyampaikan, dua pasar ekspor utama Indonesia misalnya, telah menunjukkan transformasi hijau tersebut. India telah meluncurkan aliansi sawit berkelanjutan ‘Sustainable Palm Oil Coalition for India (India-SPOC) dan China selama empat tahun terakhir juga telah meluncurkan beberapa inisiatif hijau. Inisiatif hijau yang diluncurkan China yang dimaksud di antaranya adalah China Sustainable Palm Oil Alliance tahun 2018; Proposal Kebijakan Rantai Nilai Hijau 2020; dan Pedoman Konsumsi Minyak Sawit oleh Kamar Dagang Bahan Makanan dan Produk Asli China yang dirilis pada tahun 2022.

"Diharapkan ada upaya bersama para pemangku kepentingan industri sawit untuk menyiapkan sawit Indonesia ketika pasar-pasar besar sudah mulai mendorong praktik berkelanjutan di sektor sawit. Hal ini penting untuk menjaga hubungan perdagangan komoditas sawit Indonesia dengan pasar-pasar ekspornya," jelas Bagja. 

Kepala Sekretariat Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Fortasbi) Rukaiyah Rafik mengungkapkan, petani sawit siap mendukung transformasi industri sawit yang lebih berkelanjutan. Menurut dia, petani memegang peran penting sebagai aktor utama di sektor hulu Industri sawit.

Baca Juga: Sumber Devisa hingga Penyerap Tenaga Kerja, Ini Segudang Kontribusi Sektor Industri Perkebunan Sawit

"Pelibatan dan penguatan petani itu bisa dimulai dari terus mendorong pemenuhan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) oleh petani swadaya sebagai salah satu bukti konkret komitmen Indonesia untuk industri sawit yang lebih lestari," kata Rukaiyah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: