Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Sosok Capres yang Lahir dari Kemarahan, Fahri Hamzah Blak-blakan: Nggak Bisa Bos, Masa Orang Marah Wakilnya AHY

Anies Sosok Capres yang Lahir dari Kemarahan, Fahri Hamzah Blak-blakan: Nggak Bisa Bos, Masa Orang Marah Wakilnya AHY Fahri Hamzah | Kredit Foto: Instagram/Fahri Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah ikut mengomentari drama pemilihan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dengan sosok yang paling diperbincangkan salah satunya adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Munculnya nama AHY sebagai kandidat cawapres Anies ini malah ditertawai oleh Fahri Hamzah. Mulanya ia memabahas soal pemimpin harus lahir dari demokrasi.

Baca Juga: Sebut Anies Simbol Kemarahan pada Prabowo, Fahri Hamzah Gak Setuju AHY yang Dampingi: Masa Wakilnya Klimis Banget

"Ini yang saya minta ayo setiap partai punya calon-calon sendiri kalau ada di kabinet suruh keluar dari koalisi, jangan numpang tenar sama Pak Jokowi," ujar Fahri Hamzah.

"Tarung dari awal, kita ini pingin pemimpin yang lahir secara otentik dalam demokrasi, jangan akibat dari sembunyi-sembunyi dan dari simbol kemarahan yang tidak jelas," imbuhnya.

Lebih lanjut, Fahri menyebutkan bahwa Anies Baswedan merupakan figur yang lahir dari kemarahan.

"Suka atau tidak Anies Baswedan adalah simbol dari kemarahan karena Prabowo masuk ke kabinet orang mau cari figur siapa lagi, ini bangsa pencari figur bawang putih bawang merah," imbuhnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut dalam Parameter Anies Baswedan, AHY Gak Masuk!

"Enggak bisa bos, masa orang marah wakilnya AHY," ujar Fahri Hamzah sambil tertawa.

"Orang jangan terlalu klimis kalau mau mewakili kemarahan," imbuhnya.

Saat ditanya kecocokan AHY menjadi wakil Anies yang disebut sebagai simbol kemarahan, Fahri Hamzah menyebut tidak bisa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: