Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Saiful Bahri mengatakan pascapandemi Covid-19, realisasi investasi di industri pengolahan terus meningkat di Indonesia.
"Data investasi sektor industri pengolahan periode triwulan II 2022 mencapai Rp127,3 triliun naik sebesar 61,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 year on year (yoy)," ujar Saiful pada saat peresmian Marunda Lubricants Oil Blending Plant (LOBP) 2.0, Jumat (11/11/2022).
Saiful mengatakan, dari nilai tersebut, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesae 42,60 persen terhadap total investasi.
Baca Juga: Perluas Pabrik Pelumas, Shell LOBP Marunda Gunakan Panel Surya dengan Daya 1,1 KWh
Lanjutnya selama triwulan II-2022, investasi penanaman modal dalam negeri sektor industri pengolahan sebesar Rp99,6 triliun naik 69,6 persen yoy, dan penanaman modal asing Rp80,7 triliun.
"Hal ini menandakan bahwa pascapandemi Covid-19, Indonesia masih memiliki daya tarik investasi dengan besarnya pasar yang dimiliki, jumlah sumber daya yang melimpah, pertumbuhan ekonomi, serta adanya dukungan dari regulasi dari pemerintah," ujarnya.
Lanjutnya, terkhusus untuk perusahaan industri pelumas tercatat sebanyak 52 perusahaan dengan kapasitas terpasang sekitar 2.162 ribu kiloliter per tahun dan produksi mencapai 1.106,380 kiloliter per tahun.
"Kemudian penyerapan tenaga kerjanya di industri pelumas pada tahun 2021 sekitar 4.448 orang," ungkapnya.
Dengan besaran penyerapan tenaga kerja tersebut, ia berharap ke depannya investasi di bidang pelumas juga dapat berkembang di luar Pulau Jawa. Hal tersebut tak terlepas dari data yang ada, di mana hampir semua industri pelumas berada di Pulau Jawa.
"Ke depannya diharapkan ada investasi di bidang pelumas ini yang berkembang di luar Pulau Jawa, baik itu di Sumatera, kalimantan ataupun pulau lainya," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: