Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasutri yang Lagi LDR

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasutri yang Lagi LDR Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menikah merupakan awal dari sebuah kehidupan baru dan komitmen seumur hidup. Bagi pasangan-pasangan muda menikah merupakan momen kebahagiaan tersendiri. Namun pasangan suami-istri (pasutri) baru juga kerap kali menghadapi berbagai tantangan saat menjalani kehidupan pernikahannya terutama soal finansial seperti kondisi keuangan yang tidak stabil hingga menemukan diri mereka terjepit dalam sandwich generation.

Banyak solusi dari hal ini namun  tidak mengejutkan jika demi kesejahteraan dan masa depan keluarga, salah satu pasangan harus berkorban dengan menempuh pendidikan lanjut maupun berkarir di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan menjalani pernikahan jarak jauh (Long Distance Marriage).

Baca Juga: Great Eastern dan SOS Children’s Villages Kenalkan Literasi Keuangan kepada Anak Muda

Long Distance Marriage tentunya tidak mudah. Ketika pasutri memutuskan untuk hidup terpisah demi kebaikan keluarga, kerapkali menghadapi masalah yang bersumber dari finansial. Apalagi jika salah satunya harus menjalani hidup di luar negeri di mana akan menemui perbedaan biaya hidup, sistem pajak, serta tantangan dalam pengiriman uang antar negara, seperti fluktuasi kurs mata uang, dan biaya pengiriman uang antar negara yang mahal, dan waktu pengiriman yang lama.

Oleh karena itu, pengelolaan keuangan yang efektif diperlukan untuk menjaga hubungan pernikahan jarak jauh agar tetap sehat dan langgeng. Wise, perusahaan teknologi global yang menciptakan cara terbaik untuk mengirim dan mengelola uang secara internasional, membagikan tips-tips berikut ini:

  1. Komunikasi terbuka dan rutin tentang keuangan merupakan kunci untuk menjaga hubungan yang sehat, terutama dalam pernikahan jarak jauh. Diskusikan pemenuhan kebutuhan yang sesuai dengan standar kehidupan di tempat tinggal masing-masing untuk menghindari kesalahpahaman.
  2. Jangan lupa untuk mencatat pengeluaran individu dan bersama. Membuat anggaran yang transparan dan dapat diakses baik oleh suami atau istri akan mempermudah dalam menghindari pengeluaran yang melebihi pendapatan. Ini juga membantu pasutri untuk memahami tanggungan finansial di masing-masing negara yang mungkin sulit untuk dikomunikasikan.
  3. Menetapkan target keuangan bersama adalah salah satu pilar kunci dari kesuksesan pernikahan jarak jauh. Target keuangan dapat berupa menabung untuk rumah, investasi dana pensiun, dan lain sebagainya. Ketika kedua pihak memiliki target yang sama, serta periode waktu yang realistis, pengelolaan keuangan rumah tangga bisa lebih terkontrol dan terjaga.
  4. Membuat rekening bersama untuk dana darurat merupakan keputusan cerdas dalam kondisi pernikahan jarak jauh. Dana darurat dapat menjadi penyelamat di keadaan-keadaan genting, semisal ketika terkena PHK sehingga kehilangan pemasukan, jatuh sakit tanpa adanya asuransi, dan lain sebagainya. Dana darurat dapat ditabung secara terpisah supaya tidak tercampur dengan pengeluaran sehari-hari.
  5. Memilih platform remitansi digital yang tepat juga penting. Pasutri yang sedang LDR tentunya perlu mengirim uang baik dari luar negeri ke keluarganya di Indonesia atau sebaliknya. Mereka harus pandai-pandai memilih platform remitansi digital untuk kebutuhan mereka. Saat menggunakan layanan remitansi konvensional, pengirim seringkali  dibebankan oleh berbagai biaya transaksi, administrasi, serta markup nilai tukar yang umumnya tidak dikomunikasikan oleh provider. Biaya-biaya ini akan terus terakumulasi dengan seringnya transaksi dilakukan. Bahkan, riset Wise mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, orang Indonesia kehilangan sekitar Rp15,08 triliun karena biaya pertukaran mata asing.

Baca Juga: Menjaga Sektor Keuangan Indonesia, Begini Sejumlah Catatan OJK

Untuk pasutri yang ingin mengelola keuangan mereka lebih efisien, Wise memungkinkan pengguna untuk mengirim uang ke rekening bank lokal pasangan mereka di lebih dari 70 negara. Dengan menawarkan kurs tengah yang dapat dilihat di Google atau Reuters, rata-rata biaya transaksi 0.67%, dan lebih dari 60% transaksi selesai secara instan, Wise memastikan bahwa pasutri dapat menghemat biaya dan mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk hal-hal yang lebih penting dalam hubungan mereka. Mengelola keuangan dengan lebih terbuka dan pengertian dapat mencegah masalah keuangan sehingga pernikahan pun tetap terjaga dan mesra walau terpisahkan jarak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: