Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Godaan Politik, Refly Harun Kasih Pesan Penting ke Fans Anies Baswedan: Anda Jangan Terlalu Optimistis, Belanda Sudah Dekat!

Banyak Godaan Politik, Refly Harun Kasih Pesan Penting ke Fans Anies Baswedan: Anda Jangan Terlalu Optimistis, Belanda Sudah Dekat! Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, saat deklarasi calon Presiden Partai Nasdem di DPP Partqi Nasdem, (4/10/2022). Partai Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Situasi Anies Baswedan saat ini menjadi sorotan mengenai langkahnya di Pilpres 2024. Meski animo dan dukungan dari masyarakat terus berdatangan, kondisi di intenal calon koalisi (NasDem, PKS, Demokrat) disebut belum menemukan “deal” yang mengikat.

Sebagaimana diketahui, Batalnya deklarasi “Koalisi Perubahan” calon pengusung pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 10 November jadi sorotan dan munculkan spekulasi yang tidak mengenakkan untuk didengar simpatisan Anies sendiri, salah satunya rebutan jatah Cawapres oleh PKS dan Demokrat.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun ikut berkomentar. Refly mewanti-wanti agar pendukung Anies jangan terlalu fanatik dan menaruh harapan berlebihan.

Baca Juga: Rencana Jokowi di Pilpres 2024 Hancur Lebur Gegara Anies Baswedan Muncul, Refly Harun: Ada Pengganggu! Skenario Awalnya...

"Ini ngeri-ngeri sedap, hati-hati Anda jangan terlalu optimistis Anies bisa nyalon, godaan masih terus dilancarkan sementara Belanda sudah dekat. Pilpresnya masih jauh, tapi Belanda yang mau pecah belah sudah dekat,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (13/11/22).

Situasi Anies dan calon koalisinya menurut Refly saat ini belum bisa “mengamankan” Anies sebagai calon Presiden.

Belum lagi, faktor kekuatan finansial oligarki atau yang disebut Fahri Hamzah sebagai “Bandar” dinilai sangat memengaruhi sistem atau ketentuan ambang batas 20% sehingga ada “deal-deal” politik yang tak mudah dilakukan.

“Saya berpikir mengenai skenario baru… Jangan-jangan nanti pasangan berikutnya Prabowo-Aher, jadi Prabowo berkoalisi dengan PKS, jadi Prabowo-Aher, karena kalau menggoda satu takutnya nanti susah digoda. Jadi digoda dua-duanya, jadi mereka berpikir akan mendapatkan Coattail Effect (Efek Ekor Jas),” jelasnya.

Baca Juga: Siang-Malam Hobinya Cuma Senggol Anies Baswedan dan Puji Habis Ganjar Pranowo, Rocky Gerung Sebut Sebenarnya IQ Ade Armando Bagus, Tetapi..

Menurut Refly, koalisi antara PKS dan Gerindra bukannya tidak mungkin. Hal ini didasari Refly melihat rekam jejak keduanya yang saling berkoalisi di dua edisi terakhir.

Karenanya Refly menilai situasi Anies Baswedan saat ini sama sekali belum aman, pendukung harus bersiap dengan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

Baca Juga: Buzzer Auto Pensiun! Di Hadapan Pendeta, Anies Baswedan Jawab Tudingan Politik Identitas: Saya Tidak Minta untuk Disukai, Saya Hanya Minta…

“Bagi pendukung PKS, ingatan memilih Prabowo tidak jauh-jauh amat. Maka pendukung Anies Baswedan dan NasDem menjadi gigit jari kalau seandainya tiba-tiba godaan itu berhasil,” jelas Refly.

Baik Demokrat atau PKS menurut Refly masih memikirkan kepentingan mereka sendiri untuk mendulang suara lewat kader mereka yang dimajukan jadi Cawapres Anies Baswedan, sehingga sangat mungkin kedua partai itu tergoda dan lebih memilih meninggalkan Anies dan NasDem.

Baca Juga: 'Kepala Jadi Kaki, Kaki Jadi Kepala', Habib Rizieq Nggak Main-main Bakal Bawa Genk KM 50 ke Pengadilan HAM, Siap-siap Aja!

“Jadi kalau Anda mau digoda ya digoda dengan yang diinginkan oleh yang bersangkutan, apa yang diinginkan? Coattail Effect, ini bisa didapatkan kalau Anda mengirimkan Cawapres. Bagaimana kalau Ganjar-AHY Vs Prabowo-Aher?” jelas Refly Harun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: