Omzet produk yang berkaitan dengan industri kreatif di SMK Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Jawa Barat dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, dengan hadirnya BLUD, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.
"Juga menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri," kata Dedi Supandi, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Langkah Central Group di Industri Properti Nasional Semakin Kencang
Dedi mengaku ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran. Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa.
Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana.
"Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus di-update," katanya.
Dia menilai dengan status SMKN BLUD, ditargetkan kepada sekolah maupun siswa dapat berhubungan langsung dengan mitra industri. Sehingga ke depan, diharapkan menciptakan kemandirian bagi siswa.
"Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang-peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha," ungkapnya.
Salah satunya yang telah dilakukan SMKN 1 Cibinong. Siswa di salah satu SMKN yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah I Jawa Barat ini memang tidak terlibat secara langsung dalam memproduksi semen. Namun, karya yang dihasilkan oleh mereka berpengaruh pada kualitas produksi zat untuk merekatkan batu, bata, dan batako.
Sejak menyandang status BLUD pada 2019 lalu, produk maupun jasa dari SMKN 1 Cibinong kian diakui oleh sejumlah industri besar. Salah satunya, oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK yang notabene produsen semen ternama di Indonesia.
Kepala Cadisdik Wilayah I Jawa Barat, Nonong Winarni, mengatakan sedikitnya ada tiga produk karya siswa SMKN 1 Cibinong yang digunakan untuk memproduksi semen. Yang pertama, yaitu V-hook Spiral.
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Keuangan Digital, Pemangku Kepentingan Industri Fintech Diskusi Strategi Bersama
Produk yang dihasilkan oleh siswa kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan tersebut merupakan alat habis pakai berupa angkur berbentuk "V" berbahan Stainless.
"Fungsinya untuk menahan batu tahan api pada proses pembuatan semen," ujarnya
Produk kedua, yaitu Filling Tube atau alat habis pakai berupa tabung pengisi ke kantung semen. Filling Tube ini dihasilkan oleh siswa kelas XI pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dalam mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: