- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Inalum dan EGA Bersinergi, Siap Ekspansi Lewat Penggunaan Maksimal Akan Energi Terbarukan
Proyek perluasan ini diharapkan memiliki kapasitas lebih dari 400 ribu ton aluminium per tahun, tergantung dari hasil studi kelayakan bankable yang kini akan dibiayai bersama oleh EGA dan INALUM.
“Perjanjian ini merupakan langkah maju yang penting dalam kerja sama kami dengan INALUM, dan mendekatkan penyebaran teknologi yang dikembangkan UEA di Indonesia,” kata Chief Executive Officer EGA, Abdulnasser Bin Kalban.
Baca Juga: Ramah, Sejumlah Pemimpin Negara Ngebet Temui Jokowi Saat KTT G20: Menlu Saja Kesulitan Mengurusnya!
Dia mengatakan investasi potensial dalam perluasan brownfield Kuala Tanjung, dan penjualan logam, akan memajukan pertumbuhan dalam aluminium rendah karbon yang akan memungkinkan kehidupan modern di seluruh dunia sekaligus melindungi bumi untuk generasi mendatang.
“Saya berterima kasih kepada INALUM atas kepercayaan mereka yang berkelanjutan pada EGA sejalan dengan kemitraan antara kedua negara kita.”
Untuk diketahui, INALUM dan EGA telah bekerja sama dalam peningkatan potensi menggunakan pengetahuan teknologi EGA dari peleburan aluminium yang ada di Kuala Tanjung, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 2020.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dari sel reduksi yang ada sekitar 20.000 ton per tahun atau sekitar 10 persen. Pekerjaan desain untuk bagian percontohan proyek tersebut telah rampung.
EGA sendiri telah menyelesaikan serangkaian peningkatan serupa di seluruh situsnya di Jebel Ali dan Al Taweelah selama beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Kembangkan Energi Bersih, PLN Gandeng ACWA Power
Pada 2020, EGA menandatangani perjanjian dengan NEO Aluminio Colombia yang dapat mengarah pada ekspor teknologi EGA untuk pengembangan fasilitas produksi aluminium pertama di negara Amerika Selatan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar