Alarm perberasan nasional dinilai tengah berbunyi lantaran stok yang dikelola Perum Bulog berada di bawah 1 juta ton. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan per 13 November 2022, total stok beras yang dikelola Bulog mencapai 651.437 ton
“Perspektif pasar pada saat Bulog hanya memiliki stok di bawah satu juta ton itu akan sangat bahaya,” kata Arief saat menghadiri rapat dengar pendapat Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Arief mengatakan pihaknya telah menugasi Bulog untuk meningkatkan stok CBP hingga mencapai level 1,2 juta ton pada akhir tahun ini. “Ditugaskan dari awal 1,5 juta ton kemudian dikoreksi 1,2 juta. Kontribusi dari stok komersial meningkat sebelumnya di bawah 2% hari ini 20%. Artinya Bulog sedang mengadakan pengadaan komersial karena tidak cukup untuk mengambil CBP dengan harga Rp8.300.
Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan, Badan Pangan Nasional Minta Tambahan Anggaran Rp1,28 Triliun
Sementara itu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengamini jumlah stok beras nasional yang ada di gudangnya hanya sisa 651.000 ton. Buwas, sapaanya, juga mengatakan, target untuk bisa memenuhi kebutuhan beras nasional sebanyak 1,2 juta sampai akhir tahun 2022 kemungkinan tidak akan tercapai.
"Yang pasti tidak akan terpenuhi. Sekarang saja kami sebelumya sudah memiliki komitmen pengadaan 500.000 ton sampai Desember 2022 dengan para mitra. Tapi, sampai saat ini, kami hanya bisa menyerap 92.000 ton karena memang tidak ada barangnya," kata Buwas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar