Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jeff Bezos Mengaku Sangat Sulit Berdonasi, Mantan Istrinya Malah Sudah Beramal Rp31 Triliun dalam Kurun Waktu 7 Bulan

Jeff Bezos Mengaku Sangat Sulit Berdonasi, Mantan Istrinya Malah Sudah Beramal Rp31 Triliun dalam Kurun Waktu 7 Bulan Jeff dan MacKenzie Bezos. | Kredit Foto: BBC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Amazon Jeff Bezos mengatakan kepada CNN bahwa ia berencana untuk memberikan sebagian besar kekayaannya yang berjumlah USD119,5 miliar (Rp1.847 triliun) dalam hidupnya. Bezos mengatakan sangat sulit untuk memberikan sejumlah besar uang dengan cara yang efektif.

Pada hari yang sama, mantan istrinya MacKenzie Scott menerbitkan posting blog Medium, mengumumkan bahwa dia telah memberikan hampir USD2 miliar (Rp31,3 triliun) selama tujuh bulan terakhir.

Melansir CNBC Make It di Jakarta, Jumat (18/11/22) orang terkaya keempat di dunia menurut Forbes ini bukan satu-satunya miliarder dengan rencana filantropi. Lebih dari 230 orang lainnya, termasuk Scott, telah menandatangani Giving Pledge seraya berjanji untuk melakukan hal yang sama dengan kekayaan mereka. Terlepas dari klaimnya awal pekan ini, Bezos belum menandatangani Giving Pledge.

Baca Juga: Mantan Istri Jeff Bezos Sangat Amat Dermawan, Total Donasinya Sejak Bercerai Telah Mencapai Rp224 Triliun!

Scott membuat komitmen itu pada 2019, menandatangani Giving Pledge pada tahun yang sama ketika pasangan itu bercerai saat ia menerima sekitar USD36 miliar (Rp564 triliun) saham Amazon. Dalam postingnya pada hari Senin, Scott menuliskan strateginya, yaitu:

Berikan uang kepada organisasi yang kredibel, lalu mundur dan biarkan mereka memutuskan apa yang harus dilakukan dengan dana tersebut.

"Saya tidak perlu bertanya kepada orang-orang yang saya sayangi tentang apa yang harus saya katakan kepada mereka, atau apa yang harus dilakukan untuk mereka," tulis Scott, pemilik kekayaan bersih USD28,2 miliar (Rp442 triliuln). “Saya dapat berbagi apa yang saya miliki dengan mereka untuk berdiri di belakang mereka saat mereka berbicara dan bertindak untuk diri mereka sendiri.”

Kontras antara Bezos dan Scott, bulan lalu, Forbes melaporkan Scott telah menyumbangkan USD12,8 miliar (Rp200 triliun) hanya dalam waktu dua tahun, sementara Bezos baru menyumbangkan USD2,4 miliar (Rp37 triliun) untuk tujuan filantropi sepanjang hidupnya.

Keengganan Bezos untuk bergabung dengan janji itu telah dikritik. Sementara itu, donasi pemberian Scott menjangkau lebih dari 1.500 organisasi dan telah dipuji oleh para pakar nirlaba dan filantropi.

“MacKenzie Scott adalah filantropis paling teladan di negara ini sekarang,” ujar Benjamin Soskis, rekan peneliti senior di Pusat Lembaga Nonprofit dan Filantropi Urban Institute kepada CNBC Make It. “Dia telah mengembangkan model yang sangat kuat dan telah mendapatkan lebih banyak pujian daripada donor besar mana pun.”

Bezos mengundurkan diri sebagai CEO Amazon pada tahun 2021 masih menjadi ketua aktif dan memiliki saham hanya di bawah 10% dari Amazon, menurut Forbes. Menyerahkan kekayaannya dapat berdampak langsung pada nilai saham perusahaan dan mengurangi pengaruhnya terhadap perusahaan yang ia dirikan.

Mungkin inilah mengapa Bezos memulai filantropi dengan lambat. Pekan lalu, Bezos dan rekannya saat ini Lauren Sanchez memberikan Dolly Parton the Bezos Courage and Civility Award yang memberikan USD100 juta (Rp1,5 triliun) untuk dihadiahkan kepada kelompok amal dan filantropi pilihannya.

Kemungkinan lainnya adalah Bezos mungkin menunggu kekayaannya meningkat nilainya sebelum memberikannya.

Tahun lalu, Warren Buffett mengumumkan bahwa dia telah memberikan USD41 miliar (Rp642 triliuln) kepada lima yayasan melalui 16 kontribusi tahunan. Jika Buffett menunggu lebih lama, uang itu bisa bernilai USD100 miliar (Rp1.566 triliun).

Orang kaya mendapatkan lebih banyak keringanan pajak dengan menyumbangkan uang lebih awal dalam hidup mereka, suatu hal yang sering dikemukakan oleh para kritikus.

Buffett dan Bill Gates adalah anggota pendiri Giving Pledge yang mereka luncurkan pada tahun 2010. Miliarder lain yang telah menandatanganinya termasuk Melinda French Gates, Michael Bloomberg, Mark Zuckerberg dan Elon Musk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: