"Seluruh anak korban yang menghuni shelter dalam kondisi yang baik secara fisik maupun psikis. Meskipun berada di dalam shelter yang memiliki segala keterbatasan, hak-hak mereka sebagai anak terpenuhi mulai dari pendidikan hingga bermain. Di shelter ini pun anak-anak korban dibiasakan hidup mandiri dan teratur agar mereka mampu mengurus dirinya sendiri dengan layak dan sesuai. Setiap hari anak-anak memiliki jadwal yang teratur dan observasi harian untuk merekam perkembangan setiap harinya dari berbagai macam aspek, baik sosial maupun emosional," ujar Bintang Puspayoga.
Lebih lanjut, Bintang menegaskan pencegahan dan penanganan perdagangan orang perlu dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademis, profesional, media, dan seluruh masyarakat.
Baca Juga: Kunjungan ke Shelter Anak Pemkot Surabaya, Menteri PPPA Pastikan Pemenuhan Hak Bagi Setiap Anak
"TPPO merupakan bentuk pelanggaran terburuk terhadap martabat dan perampasan hak asasi manusia, apalagi perempuan dan anak adalah kelompok rentan yang kerap menjadi korban," ungkapnya.
Kepala DP3AD Sulawesi Utara, Kartika Devi Kandouw Tanos mengatakan shelter tersebut merupakan tempat rujukan akhir dan tidak menerima laporan secara langsung. Para anak penyintas yang singgah pun merupakan anak-anak korban TPPO yang diselamatkan dan telah melalui serangkaian proses asesmen secara psikologis maupun fisik sebelum benar-benar singgah.
Baca Juga: Viral Kasus Suami Istri di Bandung Barat Tega Aniaya ART, KemenPPPA Desak Polisi Tindak Tegas Pelaku
"Selain diberikan perlindungan, di shelter ini anak-anak penyintas mendapatkan layanan pendidikan, baik homeschooling maupun sekolah biasa, pelatihan soft skills, pendekatan rohani dan keagamaan, hingga konseling trauma. Meskipun tidak bersama keluarga terdekatnya, anak-anak penyintas di sini sudah dekat satu sama lain dan seperti keluarga di mana hak-hak mereka pun terpenuhi," kata Kartika.
Di shelter tersebut, Menteri PPPA mengajak anak-anak penyintas berdiskusi, bermain musik, dan bernyanyi, serta menyemangati para penyintas. Menteri PPPA juga menyerahkan paket bantuan spesifik anak pemenuhan sehari-hari berupa peralatan kebutuhan sanitasi dan makanan penunjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Ayu Almas