Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Kisah Gelap di Balik Mewahnya Stadion Kafala, Tempat Piala Dunia Qatar Hari Ini Digelar: 6.500 Pekerja Migran Tewas Jadi Tumbal!

Ada Kisah Gelap di Balik Mewahnya Stadion Kafala, Tempat Piala Dunia Qatar Hari Ini Digelar: 6.500 Pekerja Migran Tewas Jadi Tumbal! Kredit Foto: (Foto: Daily Pakistan)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemeriahan dan kemegahan venue Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung mulai hari ini Minggu (20/11/2022) ternyata menyisakan kesedihan dan kegelapan. Pasalnya 6.500 tenaga kerja migran yang bekerja dalam proyek pembangunan stadion untuk ajang empat tahunan itu dilaporkan meninggal dunia.

Dalam laporan Pekerja Bangunan dan Kayu Internasional (Building and Wood Workers/BWI) menyebutkan, bahwa otoritas Qatar membuat sistem kerja yang disebutnya Kafala di mana pekerja tidak dapat berganti pekerjaan tanpa izin majikan mereka.

"Setelah lebih dari satu dekade kampanye untuk pekerjaan yang layak di sekitar Piala Dunia FIFA Qatar 2022, dua hari menjelang turnamen, International Building and Wood Workers' menyerukan otoritas Qatar untuk bergabung dengan BWI untuk membangun dan memperluas perbaikan dibuat dan untuk mendirikan pusat pekerja migran yang akan memungkinkan para pekerja untuk menentukan nasib mereka,” kata organisasi itu dalam keterangan resminya, Minggu (20/11/2022).

Baca Juga: Sambut Piala Dunia Qatar, Trofeo Ganjar Pranowo Berlangsung Meriah di Kota Banjar

BWI mengajukan tiga permintaan kepada kementerian tenaga kerja Qatar setahun yang lalu, meminta pendirian pusat pekerja, penerapan peraturan kesehatan dan keselamatan yang lebih tinggi di sektor konstruksi, dan penegakan yang lebih konsisten dari perubahan yang telah disepakati.

BWI mengatakan “sangat disesalkan” bahwa “masih belum menerima tanggapan atas inisiatif positif apa pun. Sebaliknya, ada keheningan yang memekakkan telinga.

"Dalam istilah sepak bola, pekerja migran memainkan waktu tambahan dan hasilnya masih belum diketahui," sebut laporan tersebut.

Sementara beberapa kelompok menyerukan boikot, BWI memilih untuk terlibat dengan Qatar. Serikat pekerja percaya kemajuan telah dibuat.

"Dalam beberapa kesempatan, BWI telah mengakui kemajuan yang dibuat di Qatar dalam beberapa tahun terakhir dalam undang-undang ketenagakerjaan,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: