Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggota Uni Eropa Pertahankan Kerja Sama Nuklir dengan Rusia karena Hal Ini

Anggota Uni Eropa Pertahankan Kerja Sama Nuklir dengan Rusia karena Hal Ini Kredit Foto: Reuters/David W Cerny
Warta Ekonomi, Moskow -

Hongaria akan melanjutkan kerja sama energi nuklirnya dengan Rusia dan tetap menentang sanksi apa pun di bidang ini, kata Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto kepada RT pada hari Senin. Diplomat top negara itu membuat pernyataan di sela-sela forum Atomexpo-2022 yang sedang berlangsung di kota resor Sochi di selatan Rusia.

“Jelas bahwa [tenaga] nuklir adalah cara termurah, teraman dan ramah lingkungan untuk menghasilkan energi. Dan itulah mengapa kepentingan nasional kami untuk melanjutkan kerja sama nuklir dengan Rosatom dan membuat dua blok reaktor baru beroperasi pada tahun 2030,” kata Szijjarto.

Baca Juga: Uni Eropa 'Zona Merah', Rusia Peringatkan Warganya Soal Peretasan, Awas!

Dia mengacu pada rencana untuk memperluas pembangkit listrik tenaga nuklir Paks Hongaria bekerja sama dengan raksasa energi nuklir milik negara Rusia, Rosatom. Kembali pada bulan Agustus, Budapest memberi perusahaan izin untuk membangun dua reaktor baru di lokasi tersebut, dengan pekerjaan diharapkan dimulai pada tahun 2023.

Proyek ini menghadapi tentangan dari beberapa negara Uni Eropa. Namun sejauh ini, Hungaria telah berhasil menolak upaya untuk memperpanjang sanksi anti-Rusia, yang dikenakan atas konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, ke dalam bidang energi nuklir.

“Kami selalu memperjuangkan pengecualian untuk [energi] nuklir terkait sanksi rezim. Sejauh ini kami sukses, jadi saya punya harapan bagus bahwa kami juga akan sukses di masa depan dalam hal ini,” kata Szijjarto.

Perekonomian Hongaria sangat bergantung pada energi Rusia. Selain kerja sama di bidang nuklir, juga mengimpor bahan bakar fosil, seperti minyak dan gas, dari Rusia. Budapest telah menjadi kritikus vokal terhadap pendekatan UE terhadap konflik di Ukraina, dengan alasan bahwa sanksi blok tersebut lebih merugikan blok itu sendiri daripada Moskow.

Sejauh ini, Hongaria telah berhasil menolak rencana UE untuk sepenuhnya melarang impor minyak dan gas dari negara tersebut, menerima beberapa pengecualian dari pembatasan pembelian bahan bakar fosil Rusia setelah negosiasi yang tegang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: