Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ichsanuddin Noorsy Kritik Loyalis Jokowi yang Suka Berpikir Auto Logika: Sulit Berdebat dengan Kelompok Pemuja Pertahanan!

Ichsanuddin Noorsy Kritik Loyalis Jokowi yang Suka Berpikir Auto Logika: Sulit Berdebat dengan Kelompok Pemuja Pertahanan! Kredit Foto: Rakyat Merdeka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kritik seharusnya menjadi hal yang wajar dalam suatu pemerintahan, dengan kritik pemimpin saat itu harusnya bisa memperbaiki kinerja dan menegur bawahannya yang melakukan kesalahan. 

Namun menurut ekonom sekaligus pengamat politik Ichsanuddin Noorsy, hal ini tidak berlaku untuk loyalis pemerintah termasuk pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ichsanuddin menulis mengenai pola pikir para pemuja Jokowi yang menurutnya sudah auto logika.

Ichsanuddin Noorsy memberi istilah pemuja karena mereka ini sudah menganggap pertahanan satu-satunya sosok yang akan menyelamatkan Indonesia, seperti Ratu Adil lah istilahnya.

Baca Juga: Wajar Dua Anak Jokowi Bereaksi saat Iriana Dinarasikan Sebagai Pembantu, Loyalis Ganjar: Siapa yang Nggak Ngamuk?

“Berbagai macam data yang seharusnya menggiring pemahaman bahwa petahana tidak kompeten atau tidak smart, tidak diindahkan oleh mereka. Awalnya saya tidak ambil pusing, karena itu biasa,” kata dia seperti dilansir dari youtube Refly Harun, Selasa (22/11/22).

“Saya pikir, ini adalah fenomena defense mechanism saja. Namun, saya melihat argumentasi menarik dari mulut mereka, yang menggiring saya pada kesimpulan bahwa defense mereka bukan defense biasa,” ungkapnya.

Saya kemudian mengingat salah satu teori tentang perilaku religius orang-orang pagan (penyembah berhala). 

“Mereka menyembah benda-benda, atau makhluk-makhluk seperti hewan dan tumbuhan, bukan karena akal tapi mereka yakin bahwa yang disembah itu mampu memberikan kebaikan,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: