Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Terima AHY Sebut 'Rakyat Hanya Butuh Makan' Soal Infrastruktur yang Dibangun Jokowi, Anak Buah Haji Giring Ungkit Balik Masa SBY

Nggak Terima AHY Sebut 'Rakyat Hanya Butuh Makan' Soal Infrastruktur yang Dibangun Jokowi, Anak Buah Haji Giring Ungkit Balik Masa SBY Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mendapat perhatian setelah mengungkapkan kondisi Indonesia tidak baik-baik saja. 

Anak dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan rakyat lebih butuh makan yang baik daripada gembar-gembor pembangunan infrastruktur.

Menanggapi hal ini Direktur Centre for Youth and Population Research (CYPR) yang juga Loyalis Gajar Pranowo, Dedek Prayudi turut berkomentar. Menurutnya, pembangunan Jokowi berdampak positif dan menekan angka ketimpangan.

Baca Juga: Balas Dendam Jokowi ke Gatot Nurmantyo Terungkap, Next Surya Paloh di Acara Kaesang? Rocky Gerung: Kita Tak Bisa Bedakan Antara Memukul dan…

“Komitmen pembangunan Jokowi tentu turut berimbas positif pada kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya bagi masyarakat kota besar namun juga turut menyentuh hingga pelosok desa,” ungkapnya melalui kanal Youtube Cokro TV, dikutip Rabu (23/11/22).

Baca Juga: Giring Blunder Soal Deklarasi Capres karena Berbeda dengan yang PSI Lakukan, Refly Harun Sampai Ngakak Ketawa: Lihat-lihat Dulu!

Ia pun menilai justru di masa SBY lah ketimpangan terjadi dalam alami peningkatan.

“Inidkator ketimpangan rasio gini yang diwarsikan SBY ke Jokowi 0,414 pada 2014, BPS mencatat pada September 2019 rasio gini berhasil ditekan menjadi 0,380. Memang sempat naik menjadi 0,385 pada Desember 2020 karena Covid, tapi sekarang sudah mengalami trend penurunan yaitu 0,381 pada September 2021,” ungkapnya.

“Justru di Era SBY ketimpangan malah meroket dari 0,320 pada saat SBY dilantik (2004) menjadi 0,414 pada saat SBY turun tahta,” jelasnya.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut juga menganggap pernyataan AHY hanya menunjukkan seseorang yang minim literasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: