Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Merdeka Finansial dengan Bebas Utang, Segera Lakukan Hal Ini!

Cara Merdeka Finansial dengan Bebas Utang, Segera Lakukan Hal Ini! Kredit Foto: Unsplash/Ayo Ogunseinde
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO ZAP Finance, Prita Ghozie mengakui bahwa tak semua utang itu buruk. Ada juga utang yang bisa membuat kita lebih produktif, seperti utang untuk memulai usaha atau pekerja lepas yang membutuhkan modal awal.

Tetapi, utang akan menjadi salah ketika diambil untuk biaya hidup. Ini berarti pengeluaran kita sudah melebihi pendapatan kita. Kebiasaan ini akan membuat kita nyaman berutang dan menjadi kebiasaan buruk.

Prita melanjutkan, untuk terbebas dari utang, kita harus melihat terlebih ke dalam diri kita terlebih dahulu, mengapa kita sampai berutang? Apakah karena musibah atau karena kita yang tak bisa menahan diri?

Baca Juga: Cara Agar Tak Terlena Kemudahan Pinjol: Kalau Gak Perlu-Perlu Amat, Mending Gak Usah, Deh!

Untuk itu, diperlukan komitmen tinggi di diri masing-masing untuk bisa bebas dari utang. Berikut 5 tipsnya:

1. Analisis apa saja utang yang kita miliki

Pisahkan utang produktif yang memang bisa membantu kita untuk bekerja, dengan utang konsumtif yang hanya memikirkan gengsi.

2. Urutkan prioritas untuk membayar utang

Berdasarkan analisa dari utang yang kita miliki, yang mana saja yang memang harus segera kita lunasi. Prita meminta agar tidak panik, dan harus menyadari bahwa utang adalah kewajiban yang harus dibayar.

3. Urutkan biaya bunga dan administrasi yang besar

Jangan urutkan utang dari nominal yang besar, tetapi urutkan utang dari bunga dan biaya admin yang besar.

4. Konsultasikan ke lembaga keuangan

Jika sudah mentok, konsultasikan keadaan kita ke lembaga keuangan karena kita memiliki itikad baik untuk membayar utang.

5. Mental sadar diri

Jangan sampai ketika cashflow masih tahap perbaikan dan utang sudah lunas, eh malah mengambil pinjaman lagi. Langkah-langkah ini harus dilakukan agar bebas dari utang.

Prita melanjutkan, jika memang sudah tidak ada lagi uang untuk membayar utang, mau tidak mau kita harus menjual barang yang bernilai tinggi untuk menutupi utang tersebut. Ini karena Prita ingin orang-orang merasakan nikmat dan damainya hidup tanpa utang. Dengan demikian kita bisa bebas mengelola gaji dan pendapatan kita. Sadar diri, komitmen, disiplin dan berdoa menjadi kunci agar hidup terbebas dari utang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: