Faisal mengatakan, energi surya terus dimanfaatkan negara-negara dunia antara lain di China, Jepang, Jerman, Amerika, India.
"Tetapi Indonesia masih kecil sekali pemanfaatan PLTS, bahkan lebih kecil dibandingkan Vietnam. Selain itu, berbagai negara yang berhasil menurunkan emisi memperlihatkan dampak postif terhadap pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development (CFESD) Indef Abra Talattov mengatakan, transisi energi perlu didukung sebagai wujud komitmen terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Namun, ambisi dalam mendorong transisi energi sudah seharusnya dilaksanakan secara rasional, bertahap, dan terukur dalam rangka menjaga ketahanan dan kedaulatan energi nasional.
"Transisi energi di Indonesia menghadapi tantangan besar berupa missmatch antara pasokan dengan permintaan listrik sehingga menimbulkan kondisi oversupply yang besar," ungkapnya.
Oleh karena itu, kebijakan transisi energi semestinya jangan hanya berfokus pada sisi supply, tetapi juga harus memperhitungkan sisi demand yang saat ini realisasinya masih jauh lebih rendah dari asumsi pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: