Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkuak Rincian Serangan Baru Terhadap Ukraina, Menteri Pertahanan Rusia Buka-bukaan

Terkuak Rincian Serangan Baru Terhadap Ukraina, Menteri Pertahanan Rusia Buka-bukaan Kredit Foto: Reuters/Sergey Pivovarov
Warta Ekonomi, Moskow -

Moskow merusak kemampuan Ukraina untuk memindahkan senjata dan tentara ke garis depan dengan melakukan serangan jarak jauh dengan presisi tinggi pada Rabu (23/11/2022) terhadap pusat komando dan infrastruktur energi, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

“Tujuan serangan telah tercapai. Semua target yang ditentukan telah terkena serangan,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Igor Konashenkov kepada wartawan dalam pengarahan hariannya, dilansir RT.

Baca Juga: Tok! Undang-Undang untuk Hukum Orang yang Propagandakan LGBT Berlaku di Rusia

Dia menambahkan bahwa tindakan pesawat, kapal perang, dan pasukan darat negaranya telah “mengganggu pengerahan bala bantuan Ukraina, senjata asing, perangkat keras militer, dan amunisi ke daerah pertempuran dengan kereta api.”

Konashenkov bersikeras bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan Kiev.

“Semua kehancuran yang dilaporkan oleh otoritas Kiev disebabkan oleh jatuhnya rudal yang [ditembakkan] dari sistem pertahanan udara buatan luar negeri dan Ukraina yang ditempatkan di daerah pemukiman ibukota Ukraina,” katanya.

Pernyataan itu muncul setelah Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menuduh Rusia sengaja membunuh warga sipil. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak klaim ini pada hari Kamis, menyatakan bahwa Moskow hanya menyerang target yang berhubungan dengan militer.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.

Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan untuk “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass, yang telah bergabung dengan Federasi Rusia, sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia sama sekali tidak beralasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: